02 April 2013

Hmmm..

Ini bukan perjalanan spiritual atau perjalanan meningkatkan level menjadi seorang sufi kelas kakap. Tapi ini hanyalah perjalanan atas nama keranjingan, kecanduan durian. 

Seorang kawan ribut pingin memamah durian sebelum durian musnah dari muka bumi (baca: sebelum habis musim). Berkali-kali pesan singkat bercokol di hape. Yang sebagian besar isinya sama, "Dan duren adalah kudu" Dan setelah sms ke lima, benteng keimanan saya pun luluh lantak. Karena kecanduan yang bersifat penetrasi keyakinan itu meresahkan saya. Seperti ibadah yang syariah.

Berkelanalah kita ke barat. Sembari berwisata menikmati sesak nafas dibekap asap. Piknik melotot karena panik oleh kibasan cerdik roda-roda gigantik. Tak lebih dari 2 jam, kitapun memutuskan berhenti. Heran hati kita masih suka ngrasani, atas nama kemanusiaan kita berhenti disalah satu lapak penjual durian yang hanya bergelaran tikar dipinggir jalan.

KHILAF ITU INDAH

Jangan pernah takut untuk menulis. Jangan pernah merasa tidak bebas menulis. Jangan pernah merasa tulisanmu itu tidak lebih baik dari tulisan siapapun. Jangan pernah dipenjara oleh ketidakmampuan. Jangan pernah merasa tulisanmu tidak layak. Dan jangan pernah berhenti untuk menulis lebih baik menurut ukuranmu.

Apapun aksara dan kata yang kamu toreh. Kamu telah menulis kalimat indah dalam hidupmu. Kelak menjadi cerita, dongeng atau mitos tentang keberadaanmu, karena kamu menulis.

PREKMATANE!

Tentang

My photo
Aku adalah seekor manusia. Dan Selalu ada saat yang tepat untuk menjadi Raja di Kerajaan sendiri. Senoaji

Lagi Pipis

Lagi Pipis
ANTRI DONG!!