21 March 2009

Batu

Batu
Pernah aku berjanji kepada batu. Begini: “batu aku berjanji tidak akan membuatmu menjadi alat peluka lagi, suerr!”. Ku pilih dirimu, karena.. karena aku belum berani satu lawan satu berhunus parang. Dengan mu masa bisa aku jalin tuk merubuhkan satu, kemudian yang lain.

Batu diam.

Lalu, “terakhir lelaki atau perempuan itu bocor kepalanya, apa mungkin aku terlalu keras menghempaskanmu ke kepalanya? Atau memang ada benci yang kamu simpan untuk lelaki atau perempuan itu? Atau memang kita sama-sama ingin melukainya?”.

Melihatmu membuatku terkenang masa jaya kita di pertengahan bulan Mei. Walo pada akhirnya tak terhindar lagi. Binatang memusnahkan manusia. Tapi apa boleh buat. Kamu sahabat kami, aku kita dan separuh nyawa-nyawa tanpa tau apa-apa itu. Hmm kau ingat itu kan batu?

Kamu paham, aku takkan pernah berani satu lawan satu. Itu sudah jadi sifatku. Cari aman. Hunuskan kawan, hujani lawan. Lalu tungganglanggang nenen diketiak "inilah sebuah gerakan!".

Batu tetap diam.

Aku percaya, kamu tak kecewa dengan ku. Begitu banyak pekerjaan yang sudah aku limpahkan. benarkan batu. Lihat, sekali lagi mungkin ini sifatku. Tak berani satu lawan satu. Asal ku lempar saja dirimu.

Ntah batok kepala siapa yang robek oleh sudut kerasmu itu. Ya, kamu tau itulah sifatku tak berani satu lawan satu. Butakan mata, hati ku buang dan ku buat dirimu sebagai alat perajam. Ingatkan itu batu, ketika perempuan itu ditangisi mati karena aku dan kamu, ohh batu. kamu memang kawanku.

Tak lama kemudian datang serombongan debu.
Mereka berhenti, berbaris, bak laskar negeri menyambut mati, dihadapanku, salah satu kerikil besar berteriak, begini: “wahai daging dan darah! Ku kata kan kepadamu berhentilah merayu kematianmu sendiri!”.

Sekarang aku yang memilih diam.

Serombongan kerikil itu meringsek menjadi besar, sebesar batu itu lalu terbang melesat cepat menghempas ke arah kepalaku.

Pukul 7 pagi.
Tak terasa matahari masih ingat pekerjaannya. Dan awan belum juga dewasa, suka membutakan matahari dengan beriring sendu di depannya. Angin? Persetan dengannya.

Ku duduk lelah. Di pematang waktu. Tanganku bercanda dengan rumput teki. Dan mataku liar menyatroni buih-buih airmata. Di sebelahku tergeletak bangkai, bongkah kecil, keras, culas.

Si batu kawanku.
Akankah pagi ini kita akan melukai lagi.

73 comments:

Anonymous said...

pertamaxxxxxx ....

Anonymous said...

yes yees yes.. pertamax beneran

Anonymous said...

sekalian hettrick ah

Farah Nur Anggraini said...

hohohoho,,kirain mo nyritain ponari mas,,hihihi
batunya ada rono ny kali yah mas,,hihihi..
hyyyaah,,batu bs jd kawan dan lawan bersamaan tergantung kita dan kbutuhan,,^^

anna fardiana said...

wah...makanya mas seno mendambakan tawuran (tret di plurk)

ternyata...bersahabat dengan batu...heheheh

Anonymous said...

oh. sekeli lagi ah, lagi mgomongin batu gandul yah..

Anonymous said...

ya udah deh KLIMAXXX sekalian :D

Senoaji said...

@mantan kyai : padake nge-plurk!!

Anonymous said...

Haha.. Jadi inget masa SMA. Temen-temen sukanya tawuran walau ga jelas masalahnya apa. Sukanya cuma bilang solidaritas. :-)

Anonymous said...

berarti ada pepatah 'kena batunya' ini sudah dijelaskan di artikel di atas ya pak senoaji?

Nyante Aza Lae said...

memang enak maen ke batu
udaranya sejuk dan segar
pemandangannya indah
khan terkenal banget tuh sm apelnya...
xixiix

Anonymous said...

batu apa nih mas...??
batu ginjal..??

lempar batu sembunyi tangan..:D

Ratusya said...

maksudnya ngajakin ponari tawuran pake lempar2an batu?!

J O N K said...

bagaimanakah "tungganglanggang sambil nenen di ketiak" ? hahaha, mas seno ayo praktekin ... :D

Anonymous said...

waaaaaaah pagi ini jangan ada yang melukai... hikhikhikhik... piye khabare mas....

Anonymous said...

wooo, tawuran ki senengane

Anonymous said...

nyokkk, aye batu kok sob :D

siapa neh lawannya, wkwkwkwk, sayah lawan sendiri aja deh sob :D

Anonymous said...

dasar trah kepala batu...

Anonymous said...

templatnya merah hitam kayak ditimpuk batu... (lmao)

Anonymous said...

Jangan saling melukai lagi, lebih baik saling mengobati

Edhi Heriyaman said...

Melihatmu membuatku terkenang masa jaya kita di pertengahan bulan Mei.

wah..mas ikutan ya..

Anonymous said...

asik ya bacanya pagi2 gini....salam

DavidMIqbal said...

Enaknya pake Batu Ponari aja mas...

Pipit Pito said...

mas, mas... pinjem batunya dong... siapa tau saya bisa usaha kayak ponari...
:D

Pipit Pito said...

mas, mas... pinjem batunya dong... siapa tau saya bisa usaha kayak ponari...
:D

Anonymous said...

Batu...
kaulah penolongku saat tawuran SMA dulu...
kaulah senjata andalanku ketika aku terkepung dulu...
kok jadi flashback ek masa lalu..? hehehehe..
met weekend ya..?

brown sugar said...

Yahhh ketauan...si mas ...demen tawuran...tapi keroyokan......berani sendirian kalo cuma tawuran ma bini....kekekeke...ngacirrrrrrrrr*****atut dilempar batu

Anonymous said...

kepala batu, nyebelin!
kepala ditimpuk batu, nakutin!
he batu ! kenapa kamu menjadi bagian dari tidak mengenakkan...

Anonymous said...

"Sekarang aku yang memilih diam."

Sambil mencari batu..kalau ada caleg bermasalah yang lewat aku lempar...modar kowe. Kenapa aku timpuk? Karena aku takut bersuara dan takut satu lawan satu.

Anonymous said...

Wah jangan2 hobby-nya tawuran
berbahaya :D

Unknown said...

cerita tawuran ya?

Anonymous said...

wahh tampilan baru yah...kerennn

Anonymous said...

Batu, sak ritmu sewidak ewu..

SunDhe said...

bingung >,<
batu harusnya kamu ngomong dunk..
jelaskan padaku
agar aku tak bingung begini

Anonymous said...

Lempar batu sembunyi diketiak sambil nenen.....,
Ikutan dunk.....:)

Anonymous said...

eh mas batu juga bisa menular Lo..


Batu brochnitis...hehehe

pengen bisa euy nulis bagus kayak gini

Fei said...

gue pernah dilukai sebongak batu besar. besar sekali hingga membuat kepala gue berdarah, bocor. dan meninggalkan jejak abadinya di kepala gue, PITAK!!!!!!!!

Anonymous said...

bisa buat lempar juga bos
langsung sembunyi tangan
byme

Anonymous said...

Hi friend.. Interesting post.. Nice blog work.. keep it up..
will drop by your site often.. Do find time to visit my blog and post your comments..
Have a great day.. Cheers!!!

Anonymous said...

Wah...Mas Seno sudah insaf yaa ? nggak mau tawuran lagi ya ? bagus...bagus...bagus...sambil manggut...manggut

Anonymous said...

batu senjata murah meriah. Jangan batu giok, mahal.

Unknown said...

pertama jatuh cinta itu di kota Batu

Anonymous said...

blognya kok jadi gelap gulita gini? kayak masih jaman pakai lampu minyak aja ...

Umi Rina said...

batu pasir, batu kerikil, atau batu kali dari gunung, semua bisa memberi arti pada siapa yang yang menggenggamnya...:)

Ajeng said...

Barang kali (batu,pasir kerikil,dan teman2nya) itu akan bermakna beda kalau niat yang menggunakannya juga beda...

Ajeng said...

Barang kali (batu,pasir kerikil,dan teman2nya) itu akan bermakna beda kalau niat yang menggunakannya juga beda...

Anonymous said...

weh templatenya ganti ya....hehe... keren... wah kok ada batu sih...yang pasti batu itu keras kalo kepala batu juga keras hehehe

Anonymous said...

saya ndak lempar batu sembunyi tangan lho... bukan saya yang melakukan hahaha....

Anonymous said...

batu mulia mahal boss....

Susy Ella said...

BATU......mmmm satu hal yang pasti ella ketahui....kalo ditimpuk pake batu pasti sakit bangeet hahahahahhahah

namaku wendy said...

hodoh daripada lempar batu sembunyi tangan mending lempar bakwan pertut kenyang aja wis huehehe komeng gak nyambung hbs komengnya dlm keadaan laperrr sehhh:p

Anonymous said...

Tunggu,, tunggu,, ini bukan batunya si mpok nori kan,..?? aku si seringnya berenang gaya batu..hehe

Anonymous said...

batu kui lak cedak kota malang kan?
*sek tak delok peta*

luxsman said...

Segera Terbit FiLm "PONARI dan BATU BERTUAH"

Anonymous said...

"Stone" oh my friend ....

Lha iyo... sampeyan ki nduwe konco koq atos men... watu...?!! hehehehe...

Unknown said...

hahaahha....
emang batu itu soulmate buat nimpukin caleg :D

cah katrok said...

gak jelas kamsudnya.

Anonymous said...

jadi inget puisi Sutardji Calzoum bachri yang "Batu".
batu langit
batu duka
....

Kristina Dian Safitry said...

ngakak dengan ulanh mantan kyai.he..he..btw, kasihan dibatu. ia diam tapi kok malah dipaki orang buat melukai orang yang lainya. dia juga pendiam ketika diajak bincang. artinya batu itu dah ngalah,kenapa ada tangan yg ingin melemparkan dia dari tempatnya sih..

Anonymous said...

hehheheh.. kayaknya mas seno.. gandrung ama tulisannya putu wijaya... :)

elly.s said...

ya ampuuun udah besar jangan maen lempar2an batu ah!!!

Anonymous said...

aku belum bisa menebus mata batinku kawan.hinga aku belajar dari kata-katamu.Apakah engkau yakin dengan batu itu.Batupun akan hancur dengan kesabaran air yang jatuh kebatu ,batupun akan hancur dengan sentuhan lembut.Tuh hajar aswad dari dulu dicium kan udah berubah bentuknya

Anonymous said...

Waaaahhhh...., ra rame ceritane...

Wis kadung moco nganti entek ra metu-metu kata-kata andalanmu...

Creeeettttttt......, mak plenyik..... Wkwkwkwkwkwk....

Anonymous said...

Iki ceritane catatan harian seorang demonstran sing wis insaf ora gelem chaos karo aparat...

Insaf mergo sak iki awake wis kelemon ra iso mlayu.....

Wkwkwkwkwkwk....

Anonymous said...

Ini kisah tentang si buta dari gua batu kah? :p

Cebong Ipiet said...

wkekwkewk wes ra tau tawuran maneh ye kang?
sampe detik ini ndak ngerti nyapo se wong2 iku demo tawur ekekke..nambah2i perkoro...

Anonymous said...

skalian ada petirnya...pasti berkhasiat...hueheue

Anonymous said...

ene cerita apa seh sebenere...huehueheuheu

Anonymous said...

belajar forex

forex

bisnis internet

internet marketing

belajar internet marketing

belajar internet marketing

internet marketing

bisnis internet

best forex robot

best forex robots

forex robots

forex robot

forex signal

forex signals

diet

cara diet

diet sehat

diet alami

langsing

langsing sehat

langsing alami

Anonymous said...

halah halah kuwi si om mantan ngopo jhe?malah horny jaya gitu bwakakaka

Elsa said...

ada udang sembunyi di balik batu gak???

Anonymous said...

selamat malam sahabat
ikut berdoa untuk para korban banjir yah
salam hangat dalam dua musimnya blue

Diary Pink said...

welah kirain batunya Ponari hehehe

Post a Comment

Jan-jan e ngene lho..

KHILAF ITU INDAH

Jangan pernah takut untuk menulis. Jangan pernah merasa tidak bebas menulis. Jangan pernah merasa tulisanmu itu tidak lebih baik dari tulisan siapapun. Jangan pernah dipenjara oleh ketidakmampuan. Jangan pernah merasa tulisanmu tidak layak. Dan jangan pernah berhenti untuk menulis lebih baik menurut ukuranmu.

Apapun aksara dan kata yang kamu toreh. Kamu telah menulis kalimat indah dalam hidupmu. Kelak menjadi cerita, dongeng atau mitos tentang keberadaanmu, karena kamu menulis.

PREKMATANE!

Tentang

My photo
Aku adalah seekor manusia. Dan Selalu ada saat yang tepat untuk menjadi Raja di Kerajaan sendiri. Senoaji

Lagi Pipis

Lagi Pipis
ANTRI DONG!!