07 May 2009

Contortionist

Pulang dari Joglo Abang, Sekitar jam 10 pagi di hari yang seperti hari kemarin. Memimpikan untuk pulang ke rumah. Lewat ring Road Barat. Sebelum perempatan kecil menuju ke arah timur, mendekati perempatan Jalan Magelang. Bensin kandas.

Terminal bensin masih beberapa ratus meter. Gempor, kalo aku paksain ke pengecer kelas kakap itu.

Jadi ku putuskan bertanya kepada seorang pemuda. Kalo aku memanjatkan doa, panjatanku belum tentu di catat kali itu juga. Lagian pagi-pagi aku gak pingin ngrepoti, dengan urusan manusiawi.

Keterangan aku dapat. Tidak jauh dari warung makan dan orang yang tuntas kencing di pohon asem londo itu, ada pengecer bensin. Dari kejauhan memang terlihat, warung makan, pohon asem londo, dan asu atau kirek atau kalo bahasa persatuannya adalah anjing! Mungkin si bapak tadi sudah selesai menghajatkan kelaminnya di pohon itu. Sekarang anjing, dan mungkin juga itu WC umum. Seumum-umumnya manusia kencing disitu anjingpun bebas tarif kencing. PREKLAH!

Tikungan ku lalui. Keringat sudah tidak bisa di ampet lagi. Bubar kemana-mana. Membasahi semuanya. Aku maksud semuanya. Dan Tiiinnnnnn!!! klakson meraung. ASU KIREK ANJING bersatu padu, ku kemas rapi, lalu ku bungkus dan ku persembahkan lewat mulutku. Kalo mulutku bisa aku pasangi kampas rem kapal. Sudah sedari orok aku dijamin masuk surga.

Tapi karena aku hanya ditakdirkan sebagai manusia dengan segala kemajemukkannya. Maka aku bersyukur masih bisa mengumpat! Walaupun kata Ibu ku, masih banyak padanan kata yang lebih baik untuk perkara umpat mengumpat.

Ya aku panik, mungkin aku lupa, dulu Pak Uztad atau orang tua ku pernah mengajari bagaimana mulut bersikap sopan. Dan ku sesali. Tapi Seharusnya keadilan diratakan, mobil dan klaksonnya juga yang sopan. jangan tiiiinnn... tiinnnn... dengan menggebu-gebu, (anjing pun akan menyalak jika diperlakukan sepertti itu) mbok diganti "permisi, duh saya terburu-buru neh, jadi maaf bisa gak kalo saya duluan" lha kan enak kalo klakson bersuara seperti itu.

Atau kalo gak orang dibelakang stir mobil, dan dibalik rangkaian dosaku pagi ini juga di sopankan. Saya menuntun (bahasa nasionalnya apa yaa?) motor juga memikirkan kepentingan para ter-buru-buru-er itu. Tapi prek lah. Gak bakalan ketemu kalo menggunjing persoalan perbudakkan waktu!

Warung makan, pohon asem londo, bau pesing. Dan beberapa depa lagi. Dan.. Langkah ku terhenti.

Tak jauh dari aku berdiri. Selembar tikar kumal tergelar serampangan di trotoar ring road. Anak kecil yang terlelap. Botol susu plastik, berisi air putih. Menyumpal mulutnya yang mungil. Lelap terlindungi, selendang warna pink kucel. Dan belain sayang seorang perempuan muda. Yang sesekali mengibas lalat yang sibuk sarapan bakteri koreng dibetisnya.
Terkantuk-kantuk dan berusaha terjaga, menjaga amanah menghidupi hidup dengan perantara box ukuran kecil dari kayu. Dengan botol bekas ciu, berisi bensin berjejal didalamnya.

Yang terlintas dibenakku adalah:

1. Peduli amat, nasibnya dah dijatah seperti itu. Bukan urusanku, dia mau ngurusi anak dengan membiarkan bocah kecil itu terlelap di atas tikar kumal di pinggir trotoar. Sembari menjajakan bensin yang orang belum tentu berhenti, karena gak yakin kemurnian bensinnya. Itu nasibnya.

Yang penting aku kerja dengan fasiltas maha lebih darinya. Bisa pesbukkan bisa nge-blog. Bisa makan kenyang. dapet gaji bulanan. Bisa beribadah dengan tenang. Bisa pipis di toilet bersih tanpa kuatir kelamin digigit tengu. Bahkan bisa mengeluh kalo makanan ini kayak tai atau kurang gizi atau tidak bernutrisi atau bahkan ganti atau buang! Enak sekali hidupku. Gak perlu panas-panas kayak gitu. Jualan kok cuman modal kemiskinan. Bweh!

atau...

2. Jika aku di nasibkan seperti itu, apa aku bisa bertahan 2 hari. Mungkin aku sudah mati dengan rasa malu? Atau lari dari tanggungjawab hidup yang dititipkan kepadaku untuk mneghidupi orang-orang yang ku cintai atau darah dagingku sendiri.

Dan kelak apa tega mengikhlaskan anakku menerima nasib seperti itu. maukah anak ku diajak bernasib seperti itu. Ikut menemani orang tuannya yang mengejar keuntungan 500 perak doang!.

Apa mau anakku harus bermain sendirian berbelopatan asap knalpot bis AKAP dan genit mulut meludah dijalan. Yang seharusnya di bercengkrama di playgroup. Apa mau anakku tidur dengan mulut tak terkatup di trotoar, bercanda dengan bakteri dan lalat? Yang seharusnya ceria bermain prosotan di corner-corner fastfood. Apa mau anakku lelap dengan botol susu tersumpal dimulut dengan air putih kandas di tenggorokkannya. Yang seharusnya masih pantas dimanjakan dengan air susu.

Aku akui aku maha lebih dari seekor anjing. Karena aku masih bisa mencari makan dengan keahlian, tidak harus mengendus di tong sampah.


syukur kepadaMu.. untuk apa yang Kamu bagi, ku yakin ini seadil-adilnya pemberianMu..

A(min)tau...

70 comments:

suryaden said...

semua sudah ada yang ngatur...

Senoaji said...

klimaxxx aku

Unknown said...

Penderitaan Mas Seno itu adalah bagian keadlian Gusti Alloh swt untuk membagi rejeki yang harus diterima oleh ibu penjual bensin. Malaikat pembagi riski telah memilih mas Seno sebagai perantaranya...

brown sugar said...

Huahahahaha...kuwi tengu'ne cluthak massss....
Tiap baca postinganmu aku kok selalu ngguyu koyo yuyu yo mas....sopan banget malah ngguyuku....kekekekee

Applause ......applause.....rangkaian alpabet yang indah yang kadang terbuyar oleh intisari yang menguap ditelan oleh elegi branded.
Sippp sippp masss....

Anonymous said...

bersyukur wajib hukumnya. duuuh teuteup ga tega kebayang si anak

Xitalho said...

Bersyukurlah dab.... klakson masih menjerit apa adanya. Bayangke kalo klakson berubah "Titit tiiit...." titite sopo..??? wakakaka....

Anonymous said...

semua uda digaris ma Yang Di Atas,Alloh Maha Adil.apapun yg uda diberikan ke kita,hruslah disyukuri,,Alhamdulillah kta masih bsa hdup dlm kckupan,bhkan lbih ckup dri mreka yg hidup dijaln. :)

Unknown said...

Mas..harus bersyukur lho
apalagi kenal sama aku
tambah 2 kali bersyukur
he,.he

IjoPunkJUtee said...

Weh jiyannn....tumben ngomong'e bener..kwakkkk...kkkkk

Xitalho said...

@Ijo = bener ko ndi..?? pancetae.... **nglirik sing nduwe blog**

Anonymous said...

memang rada beda postingan abang kita ini.
semakin kesini semakin penuh social banget

salam hangat dalam dimensinya blue

Atca said...

yup...selalu bersyukur ya...
bersyukur juga masih bisa ngeblog hehehe

Andy MSE said...

aku terharu...

Cebong Ipiet said...

ck ck ck apik bgt tulisanmu apalagi membahas binatang, dirimu penyayang binatang kan? termasuk saya

rco said...

Pasrah aja

Anonymous said...

Banyak-banyak bersyukur Mas... Tapi juga tak lupa dengan yang lemah. Hehehe

Kabasaran Soultan said...

Serahkan kepada sang maha mengatur

Anonymous said...

Asem tenan, apa sing diujarke mas Seno iki beneeerrrrrr.....
Bersyukur itu hukumnya wajib (bagi yg menyadari bahwa dia msk golongan org2 yg maha lebih, bahkan dibanding anjing sekalipun)

Pandu said...

Benar....
Kita musti bersyukur...

BrenciA KerenS said...

semua memang didasari atas dasar bersyukur..
yok bareng- bilang ALHAMDULILLAH

denyarelektrik said...

bersyukur atas peran yang diperyakana tuhan pada kita untuk kita mainkan...
alhamdulillah!!!!

ciwir said...

yo ngunu yo keno

gajah_pesing said...

ealah...asu to tibaknya... (lmao)
bersyukur adalah wajib hukumnya, sante wae wes ada yang atur itu semuanya....

anna fardiana said...

Wakaka!
Bersyukur tapi masih sempat misuh..hehe.. Ya gapapa,tapi dgn sudah semakin bisa bersyukur, misuhnya dikurangi mas..hehe

JO said...

kritis juga ya mas seno ;)

Pipit Pito said...

anjing kencing di balik pohon, manusia juga kencing di balik pohon.. bedanya apa?

suwung said...

alhamdulillah... Rangga ngak seperti itu

gdenarayana said...

kayake smua harus ganti klakson biar lebih ramah telinga yo :D

deady rizky said...

what a sad story....

but eniwei
contortionist artinya apaan sih?

penyamun90210 said...

tapi kalo semua kaya siapa yang mau nerima sedekah bro (rhoma irama mode on)

J O N K said...

bener, semua ada yg ngatur, ayo bersyukur udah punya kemajemukan hehehe ...

Anonymous said...

seringkali kita jadi masochist ketika akhirnya kita merasa puas dengan apa yang terima disaat membandingkan hidup kita dengan orang lain yang tak seberuntung kita...

umi rina said...

Alhamdulillah...
Semoga dengan rasa syukur itu bisa meningkatkan ingat kepadaNya dan ingat untuk berbagi bahwa di setiap rezki yang diraih ada hak orang lain untuk ikut merasakan nikmatNya...

Makasih Mas Senoaji, sudah mengingatkan...:)

annosmile said...

wah..reka-reka ini
wes rasah numpak motor
mlaku wae :p

buwel said...

Bersyukur memang yang terbaik...

the beauty of riau said...

Kelihatannya hari sial ya mas, ada lagunya tuh, hari ujan, becek, ngak ada ojek

endar said...

yen neng ndalan ketemu cah cilik dadi kelingan anaku.. ning yen ketemu prawan dadi lali bojoku..
judule kuwi artine opo to?

nanggroe said...

always bersyukur...

Fei said...

kadang kita musti ngelihat sekeliling kita, biar bisa bersyukur sama yang kita peroleh, dan keseringan menegadah, kudu nunduk juga biar liat kalau ada ee'k anjing di bawah kita, loh??? wakakakakakakakakakakkakakakakakkkk

gue gak ngerti judulnya, jiahhhhhhhhhhhhhhhh

SanG BaYAnG said...

Wo..o..makin peduli nasib kaum melarat kayak ane ini kayane..ehehehe..

Makaseh kang..,dah peduli ama wong cilik..

mantan kyai said...

contoltionist?? yes i am (lmao)
tp critomu apik kang ... (menjura)

Ajeng said...

Bersyukur mas,karena kita masih bisa membeli bensin. Sementara ribuan diluar kita banyak yang tidak bisa membeli sesuap nasi..

galuharya said...

ironis memang disaat dibelahan bumi lain orang bersibuk dengan membicarakan bisnis sambil kongkow2 di cafe mewah di sini si kecil tak berdosa mesti tidur di pinggir trotoar berteman lalat dan bakteri...

namun itu semua cobaan kang
ibarat pepatah asal obah mesti mamah
asal sik onok awan mesti enenk pangan
asal sik enek bengi mesti enek rejeki

ikhlas dan tawakal kuncinya

*halah* malah koyok kyai anyaran iki

bwakakakkaa

over all

siip banget kang

sawali tuhusetya said...

Tuhan pasti sudah memiliki skenario kehodupan terbaik buat hamba-Nya, mas seno. manusia juga sudah diberi peran yang cocok untuk menapaki dinamika kehidupannya, hehe ...

luxsman said...

Alhamdulillah isik eling......

Anonymous said...

Allah selalu memberikan yang terbaik untuk hambaNYA, sekalipun kadang manusia berpikir bahwa itu tidak adil untuknya. Tapi kita tidak tahu rahasia terindah dibaliknya kan?

neng-aia said...

1. KeTuhanan Yang MAHA Esa

:D

priandhani said...

saya juga sedih mas, kalo ngeliat yang kek gitu.
jadi suka keingetan anak sendiri.

:(

Anonymous said...

disinilah kita sekarang
dan entah dimana kita nanti..

Rusa Bawean™ said...

umpat menumpat
apa
petak umpat???
:)

Anonymous said...

Sebuah alur yang manis untuk mengajak mengingat, bersujud, dan bersyukur pada yang Kuasa. terharu mas..

Anonymous said...

contortionist tuu apaan?

yaa.. bersyukur aja deh dengan apa yang udah kita dapatkan sebagai makhluk paling sempurna.

The Lord Of Shadow said...

Besok kamis ke kota reog ndak kang..?
YaMa hane kq ilang ene gimana ene..kang..?

the fachia said...

mengumpat seperti apa nih mas????

Iya nih besyukur aja.. :)

joe said...

"menghajatkan kelaminnya di pohon..."

wah idiom yang menarik. sayang pohon tidak bisa melihat ...

dede said...

"menghajatkan kelaminnya di pohon..."

wah idiom yang menarik. sayang pohon tidak bisa melihat ...kalo bisa mungkin ia berpikir, kok ada ganjah buntutnnya pendek hahaaaa

gdenarayana said...

[OOT]

wuihhh, makin jago nie CSS-nya...heheheh

Susy Ella said...

"syukur kepadaMu.. untuk apa yang Kamu bagi, ku yakin ini seadil-adilnya pemberianMu.."

setuju bangeeeet............syukuri semua pemberianNYA...karena DIA yang Maha Tahu segalanya...

semangaaat bro...

andrie callista said...

bersyukur... syukur...

Fitriansyah said...

Banyak anak banyak rejeki...wkwkkkkk

Ike said...

kalau pun dicatat doanya, pasti ngantri :)

novi said...

wong nek gampang misuh biasane cerdas. nek posting pasti dhowo2 ;-)

Anton said...

Sabar mas ... Misoh yo misuh tapi ojo seru-seru ... He he he

ceznez said...

phon asem londo itu kek gimana ya mas?

deFranco said...

kirik bin/binti asu ki salahe opo to...wes kewan, elek, sok dibeleh, e lha kok isih sok dienggo pisuhan...mesakke men nasibe kirik kuwi...luwih mesakke ketimbang bocah cilik sing nglekar nang pinggir dalan kuwi...

Vivi Renissa said...

Yang penting..selalu bersyukur

Enno said...

dalem banget... mengingatkan saya utk selalu syukur nikmat. thx :)

MUKIYO said...

Aku wis komen po durung yo....

Aaaaah gak po po wis mumpung gratis....

Anonymous said...

semangat sobat!

Waragham said...

Apik tenan mas Blog e, susunan kata"nya "indah" hahahahaha..

Post a Comment

Jan-jan e ngene lho..

KHILAF ITU INDAH

Jangan pernah takut untuk menulis. Jangan pernah merasa tidak bebas menulis. Jangan pernah merasa tulisanmu itu tidak lebih baik dari tulisan siapapun. Jangan pernah dipenjara oleh ketidakmampuan. Jangan pernah merasa tulisanmu tidak layak. Dan jangan pernah berhenti untuk menulis lebih baik menurut ukuranmu.

Apapun aksara dan kata yang kamu toreh. Kamu telah menulis kalimat indah dalam hidupmu. Kelak menjadi cerita, dongeng atau mitos tentang keberadaanmu, karena kamu menulis.

PREKMATANE!

Tentang

My photo
Aku adalah seekor manusia. Dan Selalu ada saat yang tepat untuk menjadi Raja di Kerajaan sendiri. Senoaji

Lagi Pipis

Lagi Pipis
ANTRI DONG!!