21 September 2009

Ricuh, Apanya Lebaran?

21 September 2009, 2 warga terpaksa harus diboyong ke rumah sakit terdekat di Ibu Kota. Sateni, seorang ibu paruh baya, harus menjalani perawatan intensif. Hidungnya berdarah serta lengannya yang terluka, adalah parcel terburuk perayaan lebaran di tahun ini. Niatnya untuk mendapatkan uang 40.000 rupiah dan bingkisan dari pemerintah Kota DKI, pupus sudah . Antrian bingkisan yang awalnya tertib berubah ricuh, setelah Fauzi Bowo Njepat dari Balai Kota DKI.

Kebutuhan entah mendesak, terdesak atau sebagai alat desak. Memang menjadi faktor pemicu manusia untuk sesegera mungkin mengambil tindakan-tindakan yang dianggap perlu.Bahkan faktor keselamatan tidak lagi masuk dalam hitungan. Butuh dan pemenuhannya menjadi perkara yang harus segera diselesaikan. Dan nekad adalah salah satu jalan keluarnya.

Tapi perlukah menelaah lagi, apakah memang pembagian zakat dan sejenisnya itu harus dengan mereka (sodara semanusia dan sebangsa yang entah miskin atau tidak yang jelas butuh sak kemenge atau yang entah butuh atau tidak yang jelas kudu ikut) yang kudu musti datang? Atau bisakah aturan itu dibalik mereka (berlebih harta butuh pahala, dengan jualan niat baik dilego kepada sodara semanusia dan sebangsa) yang mendatangi?

Ricuh lebaran , korban dan sejenisnya menjadi bahan bagus untuk melihat kembali siapa kita. Kita korban atau kita yang berniatan baik tersebut. Banyak yang bisa menjadi bahan pergunjingan hati dan esensi kita sebagai makhluk yang katanya makhluk sosial. Bagaimana menempatkan diri dengan sebaik mungkin dan hepi di ending cerita.

Mungkin (bukan konklusi) diperlukan adalah kesepakatan-kesepakatan. Antara orang-orang yang ingin barter harta bendanya yang berlebih dengan pahala dan doa mereka yang menemui nasib masih kekurangan pemenuhan kebutuhan. Terlalu banyak kejadian serupa dan sekuel-sekuelnya. Dan itu benar-benar bikin dada sesak.

Semoga selalu ada yang terbaik untuk kita bersama.

19 comments:

Yuda said...

pertamax

Yuda said...

jan ailop yu poll.. iso pertamax maneh..
sing penting neng gonanku damai kang..
salam damai selalu..

namaku wendy said...

nek aku wetengku sing sesak ki piye jal, huff huff huff

namaku wendy said...

btw mamat lebaran yo mas'e
muun muup lahir batiiin yaaah haaahhh

Sinta Nisfuanna said...

selalu bingung untuk ngasih komentar

sibaho way said...

orang miskin itu untuk disantuni dengan cara didatangi ke rumah masing-masing, bukan 'dihinakan' dengan disuruh datang berbondong-bondong menyabung nyawa ke area pembagian zakat

masiqbal said...

Taqobballallahu minna wa minkum, Syiamana wa syiamakum,
Ja’alanallahu wa iyyakum, Minal aidin wal faizin
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1430 H
Mohon maaf lahir dan bathin, maapin segala salah dan khilafku selama ini ya…

rco said...

Lebaran-lebaran......!

Piye kabare....?

antokoe said...

Pernah salah tulis, salah kutip atau salah dalam berkomentar, dibukakan keikhlasan untuk memaafkan semua kesalahan yang telah dibuat.
Selamat Idul Fitri 1430H

Anonymous said...

Dadi kelingan Kaji Syaichon nang Pasuruan kang
Susah memang ngomonge. Indonesia sik akeh sing mlarat. Sing sugih susah dikandani kon mbagi sing apik dan sistematis....
(artikel top)

Blog Ijo said...

wah itu sih nikmat membawa sengsara..
niatnya baik pengen kasih langsung ke kaum yang berhak tapi malah membawa bencana..

Anonymous said...

MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN..

luxsman said...

wget idulfitri.deb | sudo dpkg -i idulfitri.deb | sudo aptitude update | sudo aptitude safe-upgrade | sudo /etc/init.d/minal-aidzin-wal-faidzin start

permohonan maaf diterima, silakan tunggu 1x24 jam untuk pengambilan maaf

YAYAN said...

aku melu nyesek jg jadinya..

Fei said...

minal aidzin walfaidzin, maapin kite yang bang. buset dah baru aja nongol ditempat gue dah nge-nye. tak pites kon.

suryaden said...

namanya juga budaya antri....

sekaligus sarana pemberantasan kemiskinan

Iklan Gratis said...

sangat ironis sekali nasib para penerima zakat ini...
bukan nkebahagiaan yang mereka dapatkan, tetapi justru malah duka yang mereka terima...

kenapa yah para dermawan tidak mau menyerahkan hal seperti ini kepada pihak yang mengurusu hal seperti ini...

apa karena mereka tidak percaya atau mereka sengaja ingin memberikannya langsung?

apalagi kejadian seperti ini bukan untuk yang pertama kalinta terjadi, sudah terlalu sering terjadi, pihak berwajib pun sangat kewalahan untuk mengatasinya, itu disebabkan membludaknya para warga yang ingin mendapatkan pembagian zakat tersebut.

semoga saja hal seperti ini tidak kita jumpai dan kita dengar lagi ditahun yang mendatang.
semoga saja para dermawan memberikan dan menyerahkan pada lembaga yang mengurus tentang pembagian zakat ini, agar hal seperti ini bisa dihindari...

olip said...

karepmu dech ...

met lebaran mas .. minal aidzin walfaidzin mohon maaf lahir dan batin :)

Pipit Pito said...

Mas seno ra melu ricuh?
Mwehehe
Mohon maaf lahir dan batin ya

Post a Comment

Jan-jan e ngene lho..

KHILAF ITU INDAH

Jangan pernah takut untuk menulis. Jangan pernah merasa tidak bebas menulis. Jangan pernah merasa tulisanmu itu tidak lebih baik dari tulisan siapapun. Jangan pernah dipenjara oleh ketidakmampuan. Jangan pernah merasa tulisanmu tidak layak. Dan jangan pernah berhenti untuk menulis lebih baik menurut ukuranmu.

Apapun aksara dan kata yang kamu toreh. Kamu telah menulis kalimat indah dalam hidupmu. Kelak menjadi cerita, dongeng atau mitos tentang keberadaanmu, karena kamu menulis.

PREKMATANE!

Tentang

My photo
Aku adalah seekor manusia. Dan Selalu ada saat yang tepat untuk menjadi Raja di Kerajaan sendiri. Senoaji

Lagi Pipis

Lagi Pipis
ANTRI DONG!!