02 September 2009

Sentul Kemut ( Bau Kentut! )

Jangan mengaduh, atau bikin gaduh! Keluhmu tak begitu manjur menggoda mulutku untuk berbagi.(kalo gak ngeluh, bukan manusia, bohong banget kalo orang luput dari keluh mengeluh, sepaket itu!)

Ku bilang diam! Buat apa mengeluh?! Sekarang lihat kamu terbang pergi sendirian, ku ulangi sendirian! (Lha ya nasib kan beda-beda mas... kamu-nya aja kali yang pekok!)

05:34 setahun yang lalu.. hmm masih segar, air matamu muncrat nggak karuan. Mengaduh murka, hidup mengajakmu bermain petak umpet. (diulangi lagi, makanya kalo punya orang tua itu yang berduit yang punya koneksi, mantan gali kek atau bekas Kapolda kek!)

Kamu merasa paling sial dari yang kurang mujur. (sial itu relevan mas!)
Kamu merasa paling busuk dari seribu bangkai negeri ini. (Jarang punya gebetan dungs!)
Kamu merasa paling menjijikkan, sampai-sampai pundi-pundi itu melempar telur busuk ke wajah melasmu. (mana ada pundi2 bisa melempar, apakah manusia yang dibendakan atau benda yang berwujud manusia, hmmm... mas-nya aneh...)

Ku bilang seribu keparat untuk mukamu yang mengeoonnggg!! (Kamu kira daripada muka ku adalah pemburu ikan asin!)

Berdiri hunus belatimu, tikam kesialanmu dengan ikhtiarmu, gorok leher nasib yang merajah keterpurukkanmu. (idiihhh, kejem abiss!!)

Ku bilang bantai mereka. (Ogah! Melanggar sumpah Pramuka!)
Buat hidupmu berguna. (Hidup jadi kere juga berguna mas, gak ada kere, gak ada bakalan istilah orang kaya!)

Setidaknya untuk kamu dan manusia-manusia di sekitarmu. (kebanyakan anjing neh! Terus gimana dungs!)

Tidak! (iya!)

Bukan itu maksudku! (lha yang mana???)

Tidak itu. (iya ini!! Dibilangin!)

Ini! (Iya!)

Kamu yang mampu tegar. Reinkarnasi dari terkapar. (kayak pilem mandarin aja kebanyakan reinkarnasi!)

Bernafaslah! (Ogah! Capek bernafas terus!)

06:13 hari ini. Yang ku lihat adalah kotoran yang kamu tinggalkan di kepalaku. Malas aku mendongakkan kepalaku. Karena aku yakin selepas pagi ini. Kamu jauh merobek cakrawala kebiadaban peradaban. Selamat tinggal teman. Kembalilah jika kamu butuh

tong sampah (Jangan buang sampah sembarang! SIP!)


untuk kotoranmu! (kotoranku kenapa???)

***

MDR CCTe.

Update :
Komen form yang ku pakai, kok aneh yaaa hmmm...???

4 comments:

meylya said...

kok dingaren sepi podho diusir po

Anonymous said...

yang ini keduaaaaxxx yo ra popo...

Mahendra said...

ndasku lagi mumet... ra iso komen serius...

novi said...

sentul kemut kuwi boso ngendhi?

Post a Comment

Jan-jan e ngene lho..

KHILAF ITU INDAH

Jangan pernah takut untuk menulis. Jangan pernah merasa tidak bebas menulis. Jangan pernah merasa tulisanmu itu tidak lebih baik dari tulisan siapapun. Jangan pernah dipenjara oleh ketidakmampuan. Jangan pernah merasa tulisanmu tidak layak. Dan jangan pernah berhenti untuk menulis lebih baik menurut ukuranmu.

Apapun aksara dan kata yang kamu toreh. Kamu telah menulis kalimat indah dalam hidupmu. Kelak menjadi cerita, dongeng atau mitos tentang keberadaanmu, karena kamu menulis.

PREKMATANE!

Tentang

My photo
Aku adalah seekor manusia. Dan Selalu ada saat yang tepat untuk menjadi Raja di Kerajaan sendiri. Senoaji

Lagi Pipis

Lagi Pipis
ANTRI DONG!!