08 January 2011

Koma

Nada yang aku poles, bukan ku culik dari nuansa dan birahi alam. Memang dulu pernah aku sekap seonggok lantunan bintang. Tapi bukan yang ini, asli ini masih ku petik sendiri dari atmosfir chandra.

ku racik, ku satukan dari serpihan-serpihan puisi pujangga keder! Dan ku campur dan ke larutkan dalam garis-garis nada paling menawan. Hanya untuk selimuti malam-malammu yang berjubel dengan pertanyaan.

Memang sedari aku hidup dan dibacok ditempurung otakku oleh kegoblokkan. Tidak ada lagi cairan otak yang tersisa untuk melamunkan wajahmu, semuanya berhamburan. Berderai dengan serpihan bulir2 hujan.


Lalu ku gagahi pelangi dan ku perkosa sendawa mentari. Biar ku ikhlaskan aku bejat dibawah naungan langit. Dan ku amini aku laknat diketiak penguasa bumi. Yang ku tau dan ku ingin selalu tau. Apakah ada sosok, seonggok, separuh, dan seutuhnya muka kuyu!

Kamu semu bukan berarti tak sanggup bicara!
kamu lihai berkelit dibalik sembilu bayangan, bukan tak miliki kerling mata paling jalang!

kamu setubuhi imajiku, bukan berarti aku moksa tanpa tergoda oleh senyummu.
kamu setangkai mawar tanpa mahkota, bukan berarti tak gunjingkan hatiku yang merapuh terlalu lama mencair disela-sela keparatnya waktu!!!

Dan kenapa aku begitu jatuh cinta.. karena perempuan itu utuh dan layak di puja.. Walopun menjadi analogi serpihan dari rongga mata lainnya.

5 comments:

Fei said...

sialannnnnnnn bahasanya pujangga kelas berat. salutttttttttttttt!!!!!!!!!!!!

seno aku pengen buku, bantuin editin tar yah, pleaseeeeee

Andy MSE said...

asu... ra mudheng aku!

berbagi informasi said...

walah mas aku juiga bingung dengan blog mas
hehehee
slam kenal aja postinganya keren
ditunggu komentnya baliknya mas

Xitalho said...

hajinguk mumet ndassku..... *nyawang photomu*

masichang said...

nakal, nyentrik..tapi unik... kuekeke.. bahasane iku loh... hahahahhaa

Post a Comment

Jan-jan e ngene lho..

KHILAF ITU INDAH

Jangan pernah takut untuk menulis. Jangan pernah merasa tidak bebas menulis. Jangan pernah merasa tulisanmu itu tidak lebih baik dari tulisan siapapun. Jangan pernah dipenjara oleh ketidakmampuan. Jangan pernah merasa tulisanmu tidak layak. Dan jangan pernah berhenti untuk menulis lebih baik menurut ukuranmu.

Apapun aksara dan kata yang kamu toreh. Kamu telah menulis kalimat indah dalam hidupmu. Kelak menjadi cerita, dongeng atau mitos tentang keberadaanmu, karena kamu menulis.

PREKMATANE!

Tentang

My photo
Aku adalah seekor manusia. Dan Selalu ada saat yang tepat untuk menjadi Raja di Kerajaan sendiri. Senoaji

Lagi Pipis

Lagi Pipis
ANTRI DONG!!