23 May 2010

7 lebih 35 menit pagi

Tubuh gembul, kulit hitam dengan muka kusut dan rambut yang terkondisikan acak-acakan. Seorang bapak datang ke meja ku lalu duduk tanpa menunggu ku persilakan. Matanya tak segera diam mencoba berkompromi dengan otak dan mencari-cari kata tersusun dalam kalimat yang tepat untuk mengutarakan niatnya datang kepadaku.

!0 menit berlalu. Sekarang lidahku pun ikut kelu. Mataku juga tertular penyakit bingung berkompromi dengan otak untuk sebuah kata penutup percakapan kami. Sebatang rokok sebagai penyelamat keadaan itu. Sisa asap yang sarinya sudah tertelan paru-paru, ku lempar keluar sembari melepas nafas panjang.


Atas nama cinta seorang gadis baru menginjak kelas 1 SMA harus mampu dan terpaksa mau menhidupi si jabang bayi yang terproses pertumbuhannya dalam rahim. Menurut tutur kata, si calon bapak dari jabang bayi itu, masih putih abu-abu pula, duduk di kelas 2 SMU di sekolahan yang berbeda dengan si calon ibu.

Mereka harus memilih. Mereka harus menitih langkah dan mengurai resiko demi resiko dengan rencana yang mendadak berat oleh tanggungjawab yang harus mereka emban.

Seharusnya mereka menikmati masa remaja seiring harapan orang tua dan cita-cita yang pernah mereka sampaikan tatkala lebaran tahun kemarin. Namun kelamin bicara lain keterpaksaan membawa mereka ke pelaminan usia dini.

8 comments:

addiehf said...

si calon bapa yang sudah terselamatkan dari penyakit "cintaku berakhir di tangan kanan" dan tidak akan adanya lagi pengeluaran rutin mingguan untuk membeli lotion atau sabun, dan tidak akan rajin pula untuk pergi ke kebun-kebun tetangga yang dimana disana banyak sekali tumbuh pohon pisan. selamat menjalani hari-hari yang akan begitu berbeda dari hari-hari sebelummu calon bapak :P

endar said...

resikonya kalau kencing disembarang tempat seperti itu

Jidat said...

Ojo kemproh. . . Nguyuh neng sembarang tempat! *nglirik addhief*

PRofijo said...

mak bedunduk, sekali tusuk lha kok malah mlenuk

xitalho said...

Kelamin emang nakal ya..??

Bagus Pras said...

lidah kelu..lalu ....

Anak Rantau said...

Begitulah cinta...
Deritanya tiada akhir ....
huuuu....huuuu...Cry...

zenteguh said...

Biar gak punya mata, si kelamin selalu jitu. Untung sik rabi, nek gak, rusak dadine.
ya opo kabare cak..?

Post a Comment

Jan-jan e ngene lho..

KHILAF ITU INDAH

Jangan pernah takut untuk menulis. Jangan pernah merasa tidak bebas menulis. Jangan pernah merasa tulisanmu itu tidak lebih baik dari tulisan siapapun. Jangan pernah dipenjara oleh ketidakmampuan. Jangan pernah merasa tulisanmu tidak layak. Dan jangan pernah berhenti untuk menulis lebih baik menurut ukuranmu.

Apapun aksara dan kata yang kamu toreh. Kamu telah menulis kalimat indah dalam hidupmu. Kelak menjadi cerita, dongeng atau mitos tentang keberadaanmu, karena kamu menulis.

PREKMATANE!

Tentang

My photo
Aku adalah seekor manusia. Dan Selalu ada saat yang tepat untuk menjadi Raja di Kerajaan sendiri. Senoaji

Lagi Pipis

Lagi Pipis
ANTRI DONG!!