28 September 2008

Cerita Senja

Labels:

Kawan, sejam lampau beranda ini nampak muram.
Tak urung hujan semalam tak berikan rona.
Lihat, gelayut embun pun letih diujung daun, inginkah dia bersenggama dengan tanah, mungkin bumi pilihannya.
Tapi cantik sejenak. Ada kilau meresap ke ketepian cangkangnya yang bening. Mutiarakah?
Lalu, kaki kumbang mehentak keras. Jatuhlah dia. Lenyap. Resap

Kawan, sejam sekarang, terlalu lama kau biarkan otakku membangkai. Lalu hatikupun lumat oleh belatung2 waktu.
Lontar telah kering di berandamu. Segores kata, ingin sua. Bertukar kata.
Kawan, sejam sekarang. Matahari berangus puisi2 pujangga usang. Hanya koma dan titik serta tanda pertanyaan, tersisa. Beranda ini dan ruang yang mempolesnya cantik, kian berlari mengejar. Hari dan penghabisannya.

Kawan, sejam sekarang selepas hijrahnya siang. Tubuhku kian terberai. Mulutku mengatup rapat, tersulam bungkam. Mataku tak binar kembali. Takut terpejam setibanya ceritamu. hanya hati yang tersisa secuil, ku yakinkan. Kawan kita akan datang dengan sekuntum cerita2 tentang merdekanya rasa, alur waktu, lukisan diri. Ya, cerita2 yang selalu menawan penghantar malam, cerita senja.
Ku kantongi lagi lontar balasanmu, segores tinta masih rekat disana.

"temui aku saat senja.. dan aku akan bercerita.."

3 comments:

gadismenangis said...

kawan, ada derai air yang hendak kusingkap. kutadah, ku tumpah tiasa tersisa dari kelopak mata. tapi silau dunia menghitamkan jalan lapang jiwa

Kristina Dian Safitry said...

aku datang ntuk menyapamu. jangan biarkan belatung waktu gerogoti waktu dan semanagtmu. ayo semanat, seperi teriak senja diawal pekat.

Anonymous said...

untuk semua,

jejaring waktu memaksaku singgah di bui kekerontangan angan,

jemari seakan lumpuh, layu. pena terkulai, derai.
menatap runtut tata toreh kalian, merajamku dengan seratus hantaman peng-iya-an. Bahwa inilah salah satu yang terbaik buatku.

terimakasih.

Post a Comment

Jan-jan e ngene lho..

KHILAF ITU INDAH

Jangan pernah takut untuk menulis. Jangan pernah merasa tidak bebas menulis. Jangan pernah merasa tulisanmu itu tidak lebih baik dari tulisan siapapun. Jangan pernah dipenjara oleh ketidakmampuan. Jangan pernah merasa tulisanmu tidak layak. Dan jangan pernah berhenti untuk menulis lebih baik menurut ukuranmu.

Apapun aksara dan kata yang kamu toreh. Kamu telah menulis kalimat indah dalam hidupmu. Kelak menjadi cerita, dongeng atau mitos tentang keberadaanmu, karena kamu menulis.

PREKMATANE!

Tentang

My photo
Aku adalah seekor manusia. Dan Selalu ada saat yang tepat untuk menjadi Raja di Kerajaan sendiri. Senoaji

Lagi Pipis

Lagi Pipis
ANTRI DONG!!