23 September 2008

Film Dokumenter? Bikin Yuk!

Labels:

Film dokumenter, menurutku jalur penyampaian kreatifitas dengan media ini, sangatlah menantang. Tentu semua orang atau temen2 punya ambisi, punya sesuatu yang perlu diceritakan. Atau disebarluaskan dengan tujuan menggairahkan opini publik. Namun kadang kala kita punya keterbatasan. Mungkin keterbatasan ketika menyampaikan pesan dengan media tulis menulis tidak pernah mendapatkan peluang yang bagus atau yang menohok.

Atau dengan media visual reklame atau poster? Keterbatasan mengemas sebuah narasi besar atau tujuan menvisualisasikan ide, uneg2 atau meluruskan kepincangan dilini kehidupan masyarkat sulit menemukan simbol yang representatif. Tentu saja tidak semua orang mempunyai ide atau kreatifitas yang sama. Yang membedakan adalah jalan yang diambil untuk media penyampaiannya. dan saya percaya setiap orang punya ide atau akal dalam penyampaian pesan atau tujuan yang ada dalam pemikirannya. Nah mungkin jalan dengan visualisasikan dengan media visual grafis kurang memuaskan atau kurang bercerita. Atau dengan menulis dmedia masa kemampuan analitic kurang mumpuni. Atau kurang frase bahasa tulis yang dirasakan jauh bahkan meninggalkan informasi yang ingin disampaikan. Nah mungkin dengan gaya pendokumentasian melalui media audiovisual yang diterjemahkan dalam pembuatan film dokumenter. Mungkin bisa menjadi salah satu jalan dalam penyampaian pendapat, informasi, idelisme, seni dan kreativitas serta kepuasan. Apasih film dokumenter? Aku pernah membaca film Dokumenter sebutan yang diberikan untuk film pertama karya Lumiere bersaudara yang berkisah tentang perjalanan (travelogues) yang dibuat sekitar tahun 1890-an. Tiga puluh enam tahun kemudian, kata ‘dokumenter’ kembali digunakan oleh pembuat film dan kritikus film asal Inggris John Grierson untuk film Moana (1926) karya Robert Flaherty. Grierson berpendapat dokumenter merupakan cara kreatif merepresentasikan realitas (Susan Hayward, Key Concept in Cinema Studies, 1996, hal 72).Sekalipun Grierson mendapat tentangan dari berbagai pihak, pendapatnya tetap relevan sampai saat ini. Film dokumenter menyajikan realita melalui berbagai cara dan dibuat untuk berbagai macam tujuan. Namun harus diakui, film dokumenter tak pernah lepas dari tujuan penyebaran informasi, pendidikan, dan propaganda bagi orang atau kelompok tertentu. Intinya, film dokumenter tetap berpijak pada hal-hal senyata mungkin.(taken from belajarnge.blogspot.com)
Nah mungkin yang perlu digaris bawahi adalah penyajian dengan cara apapun. Tentu saja cara yang diambil jauh dari tindakan kriminal, itu harus dihindari. Nah cara apapun itulah yang paling menarik dibahas dalam pembuatan film dokumenter. Sebuah informasi text mungkin bisa didapatkan dengan jalan lobi atau kalo perlu ngerogoh kocek untuk mendapatkannya. Namun bisakan text itu diterjemahakan dalam bentuk visual bahkan audio? Informasi apapun yang mendukung dalam rangkaian frame film dokumenter yang kita buat sebisa mungkin diterjemahkan dalam bentuk visual. Agar penikmat lebih merasapi informasi tersebut. Karena kekayaan dalam film dokumenter adalah bagaimana kita mengembangkan informasi penting dalam bentuk film yang kita tahu film itu tersebut terdiri dari elemen visual dan audio. Visualisasi gambar yang ditata sediemikian rupa menghasilkan tontonan yang bermutu. Ditambah dengan elemen audio yang disana kita bisa memainkan alur cerita, mood serta dramatisasinya melalui aransement musik yang diramu seindah mungkin. Sehingga secara tidak sadar kita bisa menentukan saat dimana penikmat berdecak kagum atau menangis, atau bahkan mengumpat. Seru! Terus bagaimana membuat sebuah film dokumenter? Ini yang asik, dalam membuat film dokumenter tidak seheboh membuat film fiksi. Terpaksanya hanya ada 2 orang pun pembuatan film dokumenter tetap bisa jalan. Karena yang paling utama dalam pembuatan film dokumenter adalah acuan informasi. Yaitu data2 apa saja yang perlu direkam untuk membuat sebuah rangakaian alur, yang kemudian bisa menjadikan tutur dalam film tersebut. Ide awal. Ide awal ini adalah ide kamu yang paling mendasar. Apa sih yang ingin kamu sampaikan? Apa yang mengusikmu sehingga memaksa ide kreatifmu untuk membuat film dokumenter. Dan tujuan apa yang ingin kamu capai, ketika film itu kamu publish? Dan perlu kamu masukkan ke dalam daftar pertanyaan, reaksi apa yang ingin kamu dapat dari publik dengan film yang sudah kamu buat itu? Reaksi keras menolak realita yang kamu sajikan, mendukung? atau bahkan cuma sekedar nonto, bahkan boro2 gak tahu itu film apa? Pesan yang ingin kita sampaikan kadang suka miss ketika kita tidak berpijak dari ide awal. Itu perlu dijadikan mukadimah ketika kamu menemukan kebuntuan dalam membuat film dokumenter.

Mungkin sedikit tips aja tentang membuat film dokumenter, versiku:
1. Terjemahin idemu kedalam lembaran pertanyaan, atau hunting data. Data disini dapat berupa koran, majalah, statistik atau apapun yang bisa memperkuat ide awalmu.
2. Konsentrasi pada satu titik bahasan. Karena ketika dalam proses pencarian data baik secara visual, audio, gambar dan text. Kita bakalan tergoda dengan begitu banyaknya informasi janggal dan menarik namun jauh dari konsep awal.
3. Sebisa mungkin menentukan narasumber yang relevan dengan konsep filmmu. Dan jangan terlalu berpihak dan percaya pada satu sumber cari pembandingnya.
4. Cermat menentukan obyek bahasan untuk film mu.
5. Kreatif.

Nah mungkin gak banyak yang bisa aku tulis. Karena aku berharap ada diskusi dari tulisanku diatas. Thanks

1 comments:

KutU KampuZ said...

thx buat artikel..neh ngebantu buat tugas domukmeneter aku ^^

Post a Comment

Jan-jan e ngene lho..

KHILAF ITU INDAH

Jangan pernah takut untuk menulis. Jangan pernah merasa tidak bebas menulis. Jangan pernah merasa tulisanmu itu tidak lebih baik dari tulisan siapapun. Jangan pernah dipenjara oleh ketidakmampuan. Jangan pernah merasa tulisanmu tidak layak. Dan jangan pernah berhenti untuk menulis lebih baik menurut ukuranmu.

Apapun aksara dan kata yang kamu toreh. Kamu telah menulis kalimat indah dalam hidupmu. Kelak menjadi cerita, dongeng atau mitos tentang keberadaanmu, karena kamu menulis.

PREKMATANE!

Tentang

My photo
Aku adalah seekor manusia. Dan Selalu ada saat yang tepat untuk menjadi Raja di Kerajaan sendiri. Senoaji

Lagi Pipis

Lagi Pipis
ANTRI DONG!!