20 December 2008

Gak semuanya bisa selesai dengan..... nyantai dulu bung!!

Labels:

Gambir...
Layar monitor flat berukuran 21 inch lebih, cuma satu2nya media informasi yang bisa aku update tentang status keberadaan tiket pulang ke jogja. Dan sama seperti perkiraan semua orang tiket ke jogja atau searah dengannya habis ludes terjual. Liburan. Dan jakarta memilih berlibur ke tengah dan ke timur. dan aku sebagai orang tengah tidak kebagian kesempatan untuk menikmati kreta standard super nyaman a.k.a. eksekutif. Ku tinggalkan Gambir aku lari ke senen. Sama saja bisnispun sudah diborong para pencari kenikmatan liburan. dan bagiku itulah kewajaran yang harus ku telan bulet2. dan kesalahan tidak mengikuti pola pikir metropolis, tentang order before the day after tidak juga aku lakukan. sikap nyantai dan percaya orang yang yakin bisa pulang pasti dapat jalan. Ternyata tidak berlaku di ibu kota. siapa cepat diapun nyaman. dan siapa kebanyakan mikir diapun terlempar. Benar.

Masih banyak jalan menuju condongcatur. setidaknya itu yang pernah aku dengar dari seorang tukang ojek yang terbiasa mangkal diperempatan ringroad utara, kawasan slemanismecondongcaturjavanensis. Benar masih banyak pula sarana transportasi darat menuju jogja. terciprat cepat dipermukaan otakku. Bus malam cepat, ber AC tempat duduk nyaman. Segera ku renggut Hape ku, ku telpon pool salah satu PO penyedia jasa transportasi. Pembicaraan tidak berlangsung lama. terputus pada satu pernyataan sikap bahwa, MODARLAH KAMU BUS PUN LUDES TAK tersisa. Liburan liburan liburan. sedahsyatkah iu makna liburan bagi para pencari hidup, para teman2 metropolis. Kalo pun iya pantaslah mereka memanen kenikmatan itu. Ya kata teman, disalah satu perusahaan swasta milik Bakrie, teman itu berkata, kalo kamu kurang kerjaan cobalah hitung jumlah berapa kali teman kantor ku di ujung sana itu tertawa. Kemarin umurnya telah menginjak kepala 3, perempuan diusia segitu belum juga memutuskan untuk memiliki sandingan hidup. Pacaran iya, gonta gantipun iya. Dan celakanya tertawapun moody banget. Buset kata temanku. Bayangkan ketawa adalah hak paling hakiki dari manusia. bebas untuk diterjemahkan dalam bentuk gelak tawa maupun senyum simpul. Nah ini temanku diujung sana senyumpun jarang. ketawa apalagi, langka banget. Aku mengangguk percaya. terus coba aku tanyakan pernahkah kamu mengajaknya untuk sekedar terkekeh2? Pernah. Pas jam kerja? Tidak. Lalu? Dia sewot, melotot. Cerita temanku dan analisisinya tentang makna liburan bagi teman2 metropolis sungguh tidak bisa dijadikan acuan. Ntah acuan mana yang pantas untuk menggambarkan dan menghubungkan antara liburan teman2 metropolis dengan kondisi langkanya tiket apapun pra liburan apapun. Yang jelas ini jadi pembelajaran buatku untuk belajar bersikap sigap seperti mereka. Menghilangkan sikap nyante dan prepare sebelum dower. untuk sesuatu kita harus mengorbankan sesuatu. Untuk kenyamanan kita harus korbankan kenyantaian. Pantaskah itu?

1 comments:

Unknown said...

rasakno...
pikiren dewe...
paling enak ya...
nyante kambing
wenak tenan...
gak usah beli karcis...
emang liburan itu beli karcis...
liburan itu ya ..nggak kerja
kerja aja rebutan...
apalagi liburan...memang
paling enak nyante kambing...wedhuss

hahahhaha

Post a Comment

Jan-jan e ngene lho..

KHILAF ITU INDAH

Jangan pernah takut untuk menulis. Jangan pernah merasa tidak bebas menulis. Jangan pernah merasa tulisanmu itu tidak lebih baik dari tulisan siapapun. Jangan pernah dipenjara oleh ketidakmampuan. Jangan pernah merasa tulisanmu tidak layak. Dan jangan pernah berhenti untuk menulis lebih baik menurut ukuranmu.

Apapun aksara dan kata yang kamu toreh. Kamu telah menulis kalimat indah dalam hidupmu. Kelak menjadi cerita, dongeng atau mitos tentang keberadaanmu, karena kamu menulis.

PREKMATANE!

Tentang

My photo
Aku adalah seekor manusia. Dan Selalu ada saat yang tepat untuk menjadi Raja di Kerajaan sendiri. Senoaji

Lagi Pipis

Lagi Pipis
ANTRI DONG!!