Dakwah dongeng dan rupiah

hari ini hari kamis [suryaden tanggalan jawanya apa? mohon petunjuk]
ada saweran yang lain daripada biasanya. Musim mantenan[nikahan dah lewat, menunggu sih, kikikikikikikik] jadinya belum ada orderan suting manten. Nah bicara saweran yang hari ini mo aku kerjain sama temen2. Nyuting orang dongeng. Dongeng apa sih itu, kadang pemaknaannya jadi luas banget. Bisa diartikan orang yang bertingkah dengan bahasa tutur yang luar biasa lebai dan mimik wajah yang direkonstruksi segitu rupa, sehingga menimbulkan kekaguman penonton [Wuihh ngomong apa kumur2 nih]. Bisa juga diartikan, dongeng ya dongeng aja. Gak lebih gak dikurangi tapi dilebihin sedikit.

yang jelas klien hari ini dia biasa dipaggil Kak Bimo [baru denger sih]. Namun kata temen dia dah luar biasa terkenal dikalangan anak di seantero pulao jawa. Dan anak2 suka gaya mendongengnya. Interaktif dengan didukung kemampuan kak bimo untuk membangun suasana dengan suara2 yang buset aku akui mirip banget dengan suara karakter yang sedang didongengkannya. Pernah aku lihat disalah satu rekamannya kak bimo cakep banget menirukan suara terompet sangkakala. Walopun aku berpikir pernah kah kak bimo denger betul suara terompet itu? [????] Tapi yang jelas suasana terbangun bagus banget, cantik banget yoi banget mak crettt pokoknya. Terlebih lagi ketika masuk ke dalam ceritanya, pembangunan fantasi anak2 (audience) ruarrrrr biasaaa. Kak bimo memilih cerita2 Edukasi Islam. Digabung dengan realitas perkembangan imajiner anak sekarang. Dan menurutku itu bagus. Dan perlu sekali untuk mengimbangi semakin brutalnya arus hiburan anak yang lumayan ke lewat gak logis. yang lebih membuatku kagum ketika aku tanya, berapa tarif kak bimo buat sekali dongeng. Kak Bimo bilang ini jalur Dakwah yang bisa dan mampu dia dapat lakukan. Dakwah untuk orang dewasa dah ada yang peduli, katanya. Sedangkan untuk anak2 penerusnya, banyak sih cuman saya pingin memberikan dakwah dengan jalan fantasi mereka. Dan saya tidak menetapkan tarif, karena tujuan awal saya adalah dakwah. Wah mulia banget, kalo pun ada lowongan jadi staff pekerja surga, mungkin kak bimo ini masuk kualifikasi kali yak? Beda banget sama pendongeng yang demen lebih dari satu pendamping yang kata manajernya tarif pak ustadz 25 jeti. Dakwah dijual belikan. Wah semoga disadarkan mereka2 yang demen meracik agama menjadi satu adonan yang luar biasa mencandui orang2 kosong. Lalu menukarnya dengan tarif, tarif tipi, pesantren, to stage lokalan. Horor. Tapi saya gak pungkiri saya butuh hidup, butuh rupiah. Dan jujur saya jualan CD2 dongeng saya. Tapi itupun saya gak enak kalo jualnya kemahalan. Saya tahu mereka berkontribusi membesarkan saya. Tapi saya juga tahu kekuatan ekonomi mereka. Bingung to? [jelas bingung, niatnya jualan tapi gak enak ngasih harga gitu, terus apa bedanya dengan yang lain, mikir dulu????] namanya juga dakwah ya se ikhlasnya yang ngasih, kalo pun nggak, saya dah deposit pahala di bank surga Tbk. Tutup kak bimo [sambil tertawa]. Buset. Anak2 adalah partner saya, memberikan ruang kepada saya untuk membagikan kemampuan yang diberikan Yang Punya Idup, untuk di amalkan untuk dinikmati bersama nikmatnya. Wasyukurillah. semoga terus seperti itu, karena pelacur rupiah itu bergelimpangan dimana2 bisa aja, jalur suci tertikung, tergoda apel lucu dari pohon globalisasi media networking. tapi saweran tetap saweran. Nyawer nyawer nyawer bagi yang lagi nyawer, met nyawer deh....