Apa yang belum dijjjjjuuuaaaaalllll?????
Tangis? Sudah belum?
Tawa? Udah mulai gak laku tuh?
Agama? No komeng!
Cinta? Di umbar!
Dan semua adalah realiti show!
Jangan-jangan kita hidup dalam kubah realiti show dimana kamera bertebaran dimana-mana. Apakah memang kita sudah seperti film the Truman show? Mbuhlah!
Segala gerak gerik kita terekam dan terhubung dengan harddisk maha besar lalu diunggah dalam bentuk tayangan dengan durasi-durasi yang ditentukan sesuai dengan perolehan ratingnya.
Dan bisakah perasaan itu di publikasikan berdurasi 1 jam dan bisa dinikmati oleh para konsumeris negeri ini? Jawabannya, gampang. Mudah sekali, tinggal pilih mau model yang bagaimana? Silahkan pilih mau yang rintihan para miskin kota. Sesendu seorang yang terkhianati oleh seseorang. Atau pencarian akan sesuatu yang dianggap hilang? Mau pencerahan bagi yang dicap pendosa juga ada. Dan sekarang yang baru dan fresh masih segar masih berplasenta perdana, yaitu mempertanyakan cinta antara suami istri yang berkonflik yang menjurus ke perceraian, bisa didapatkan solusinya di studio 1 sebuah PH.
Nah ini fenomena atau memang sudah terkultuskan menjadi sebuah budaya? Bahwa sebuah tontonan mulai menjajal ranah-ranah privatisasi individu. Sebuah komoditi layak konsumsi yang di pack dalam kemasan-kemasan komersil. Dengan sedikit bumbu menabrak aturan. Dan drama-drama yang mudah dijumpai disekitar kita. Lalu disuguhkan dengan enggel-enggel reportase? Hmmm... mungkinkah Indonesia butuh tontonan seperti itu. Butuhkah? kalo butuh model yang bagaimana?
Terlepas dari, itu rekayasa atau bukan yang pasti tidak bisa dipungkiri. Budaya latah terulang lagi. Dulu program tipi memedi(horor) heboh, rating sampai muncrat-muncrat. Kemudian program tipi, yang isinya ancam mengancam dengan hakim garis pendakwah karbitan. Dengan misi mengingatkan menjadi pendosa itu tidak enak. Kemudian berkembang menjadi sebuah produk yang gak jelas juntrungan. Dikarenakan rating yang maha dahsyat. Bahkan sempat bertahan lama.
Nah sekarang realiti show, sepertinya akan napak tilas pendahulunya. Kesimpulan awal adalah realiti show ini bertujuan untuk memberikan wacana baru. Mungkin juga solusi atau apapun namanya yang terkait dengan pembelajaran. Yang diharapkan masyarakat mampu menarik nilai-nilai positifnya. Memang ada dan banyak. Namun berimbang juga dengan harga-harga jualan mimpi. Gak salah kalo disebut sinetron model baru.
Ntahlah justifikasi tentang benar tidaknya atau layak tidaknya realiti show sebagai ujung tombak meroketkan rating sebuah program televisi. Sepenuhnya ada ditangan masing-masing penikmat. Apakah realiti show adalah pembelajaran ataukah sebagai bentuk eksploitasi itu terserah para penikmat sekalian. Karena jelas kebutuhan akan sebuah kualitas tontonan itu tergantung pada kapasitas kebutuhan masing-masing individu. Namanya juga negara demokrasi. Apapun boleh di demo dan boleh di krasihati (meksodotcom)
Nah kalo aku sendiri termasuk dalam kategori yang mana?
Penulis: Aku?
Siapa : Iya kamu!
Penulis: Aku milih nonton pilem kartun?
Siapa : Lho kaitannya dengan tulisan diatas?
Penulis: Gak ada sih, cuman pingin melarikan diri aja!
Siapa : Dari apa?
Penulis: Dari tanggungjawab! Dan kayaknya lebih enak jadi pembual!
Siapa : Lho kok!
Penulis: Kan paling enak jadi pembual!
Siapa : Alasannya!
Penulis: Ya bisa teriak-teriak sepuasnya, nyacat sekenanya, setelah termehek-mehek melihat
kasus cinta suami istri selesai dengan juri pembawa acara, juri psikolog, dan hebohnya
lagi, semua persoalan yang seharusnya menjadi obrolan ranjang, diumbar bebas. Ada
penontonnya lho. (hiks hiks)
Siapa : Lho? Kenapa?
Penulis: Gak! aku lagi niru penonton yang lagi pada nangis itu!
Siapa : Kenapa?
Penulis: dapet darimana ya penonton itu! aktingnya hebat banget!
Siapa : mereka nangis beneran tau!
Penulis: Masak sih! Kok bisa?
Siapa : Lah kan acaranya mengharu biru!
Penulis: gitu ya! mereka dibayar berapa ya??
Siapa : Bweh! Mbuhketehe!
Home » RUANG KOSONG » Jukebox
30 April 2009
Jukebox
Labels:
RUANG KOSONG
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Business
Cerita Bergendut
Efek Kaca Pada Rumah
FIKSI BATINIAH (Sebuah Cerpen)
Frank Sinatra Closet
jejak mungil
make money
Mendulang
Moonlight Serenade
Online Options
Opinionase
PIALA DIGILIR
Reswara Silmi Wicaksono MERDEKA BUNG
Reswaraku
Reviews
RUANG KOSONG
sementara stresss dulu
The Backdoor Room
The Cinema Room
The Download Room
The Radio Room
The Reads Room
The Rooms
wawawu
wawawuwiwowa
KHILAF ITU INDAH
Jangan pernah takut untuk menulis. Jangan pernah merasa tidak bebas menulis. Jangan pernah merasa tulisanmu itu tidak lebih baik dari tulisan siapapun. Jangan pernah dipenjara oleh ketidakmampuan. Jangan pernah merasa tulisanmu tidak layak. Dan jangan pernah berhenti untuk menulis lebih baik menurut ukuranmu.
Apapun aksara dan kata yang kamu toreh. Kamu telah menulis kalimat indah dalam hidupmu. Kelak menjadi cerita, dongeng atau mitos tentang keberadaanmu, karena kamu menulis.
PREKMATANE!
Apapun aksara dan kata yang kamu toreh. Kamu telah menulis kalimat indah dalam hidupmu. Kelak menjadi cerita, dongeng atau mitos tentang keberadaanmu, karena kamu menulis.
PREKMATANE!
Tentang
- Senoaji
- Aku adalah seekor manusia. Dan Selalu ada saat yang tepat untuk menjadi Raja di Kerajaan sendiri. Senoaji
56 comments:
Para produser telah terjerembab dalam penyembahan kepada berhala baru yang bernama : RATING
enakan nonton SPONGEBOB!
huhuuhu...bener niih jd inget fil Truman nya Jim Carrey....udh mulai mirip2 keknya siih..
plg bete liat reality show..kek org gila semua!!! juga dgn sinetron..kek org dudulz semuah!! mendingan kita ntn pelem kartun, naruto, avatar ato spongebob hehe...
hai patrick!! ato senoaji jadi mr.crab ajah??
lapaarr...
klo dah komeng dikasih jatah makan gak niiy??
biar naik rating alexanya hahahahah....
makan aj deh enaknya, lalu tidur. reality show kan cuman sekedar label, dalamnya mana ketehe. tpi, sebodoh ah
Jukebox ki panganan opo tho kang ?
Mas Kalo semua pada lapar, gimana kalo mampir di warung itik bali
disana ada menu :
1. Bebek Panggang Rasa Gado-gado
2. Bebek Goreng sambel Ijo lumut
3. Bebek Bakar Rica-Rica hota hai
okey coy...
Ngejar rating,sehingga menghalalkan segala cara.
Tapi anehnya,kok masih saja ada yg mau menonton yach? Padahal semua juga pada tau kalo itu penuh rekayasa?
Bener mas,mbuhlah!
setuju dengan bbrp komen di atas, RATING ... kayanya hampir semua stasiun tv menuhankan rating :((
Btw, aku tapi suka juga kok nonton reality show terutama THE AMAZING RACE, wah itu mah bener2 OK punya deh acaranya :D
termehek² ituh kankatanya direkayasa ceritanya
Aku juga pernah membahas tentang fenomena program TV di Indonesia ini. Menurutku, TV lah yang membentuk kebudayaan masyarakat penontonnya. Jadi kalau pemerintah mau masyarakat berkebudayaan yang baik dan benar, tertibkan dulu tayangan tv dan produser-produser yang terlibat di dalamnya. Kalo kita sibuk mengkritisi tayangan tv tanpa kepedulian pemerintah, lebih baik kita tak usah bercapek-capek untuk teriak-teriak. mending nonton film kartun seperti yang mas sampaikan.. hehehehe
acaran ndek bengi yo mas, si help me yahya yo? ho'o aneh...
Mending nonton NARUTO aja,,,
KABOORRRRRRRRRRRRRR
diriku bukan penikmat tipi dalem negri, dah malesh dari beberapa taon lalu. baru segitulah penikmat dan penyedia tayangan bergambar di sini
biarin aje, mas... toh, ntar pada bosen sendiri. bagi yang gak suka ya gak usah ditonton. dan bagi yang suka, periksakan diri anda ke psikiater.
toh, acara bermutu kayak kick andy dan spongebob tetep eksis, kan?
negara ini emang negara latah.
musik melayuuuuuuuu semua
novel cinta-cintaaaaaaaan semua
film horoooooooor semua
mending blog walking, ya? variatif dan menghibur!
saya heran dengan pertelevisian indonesia
semua bisa di jual.
dan saya heran dengan reality show sekarang terkesan di buat2 alias di rekayasa
wah.. enak juga ... hahahaha
Aku mo nemenin anakku nonton Ipin dan Upin aja aahhh....
Enakan maen gem balapan Nit fo spit mos wontit.. uyak-uyakan sama Polisi...
ngiiik...nguk....ngiiik...nguk....
industri mass media memanfaatkan kebodohan publik dengan membuat publik makin bodoh...
Akhirnya akan cuma ada dua kelas sosial.., orang bodoh dan orang kaya...
meski begitu podo misuh-misuh terbawa hasutan penulis, bagaimanapun juga asal dari itu adalah sebuah ide, ya sebuah yang dikemas sedemikian rupa untuk bisa memotret sisi-ruang kehidupan yang kadang tersentuh kadang tidak, untuk memberikan pemuasan bathin pemirsanya, yang sudah kehilangan jati diri, tidak bisa tertawa ataupun menangisi kenyataan, ya mereka memang menginginkan sebuah kenyataan dimana dia tidak terlibat, namun sebuah kenyaatan yang dibungkus dalam sebuah kotak kaca, bukankah membaca sudah tidak bisa mempengaruhi perasaan dan persepsi, maka gambar bergerak dengan ilustrasi suara akan lebih membawa perasaan-melayang-layang, sambil minum kopi atau camilan berkolesterol tinggi daripada ketemu sendiri dengan peristiwa tersebut di rumah tetangga-tetangga samping kanan kiri, yang ketika melihat kenyataannya malah disanggah sendiri, namun sangat berbeda untuk menerima kenyataan dengan nikmat yang disajikan oleh kotak kaca ajaib yang memukau tersebut....
dijual berapa?
makin hari program acara di tipi tuh emang makin aneh, ya tapi seperti itulah Indonesia...
aku sendiri masih kurang percaya ama acara termehek-mehek...mungkin saja itu hanya buatan
ngono yo apik!!! industri pertipian kayaknya sekarang dah berlomba-lomba menghipnotis penonton dengan tayangan2 mereka yang mungkin saja kurang/bahkan tak berkualitas..
sak karepmu!!!namun bagi mereka rating yang akan berdampak pada pendapatan ekonomi(dari iklan yg masuk)lebih penting ketimbang,harga diri audiens yang diangkat/dikisahkan pada acara mereka
mbuh kah!!!
Ya lha mau gimana lagi,semua belakang2nya berujung urusan perut... kalo dah gt ya beda lagi deh, tapi ngono yo penak... hehehe :)
begitulah...
sedikit demi popularitas..
dan mo ikut gabung acara TV biar keren..
rating TV ok..
tpi lo acaranya bohong...kenpa juga ya ada yang nonton..karena mengharukan kah... :D
rating=pagerank?
sama-sama bisa mendatangkan duit :))
kalo realiti show aku masih mo nonton kek kuis tapi yang kuisnya pake otak ya bukan kuis asal2an. seperti kuis LG atau who want to be bagus tuh nambah pengetahuan. lebih baik daripada sinetron yang bikin pegel mata.
but kartun tetep nomer wahid deh
ngunu yo pinak ! namanya juga cari uang om! ha ga ga ga ...
yang gak suka ya gak usah nonton
yang penting jingkrak bareng paramore (rock)
oalahhh ini reality show yakk? :D
wah saya malah paling ngehek nonton yang termehek2 ntuh...xixixi...terlalu bokis...kekekek...sama tuh caranya, cara traffic aka rating aka penonton...heheheh
mending dah dihibur ama budi anduk aja...
okeh coyyy :D
mehehehehe, termehek-mehek itu pake aktor ya ? mendingan nonton sinchan hahaha ...
itu yg namanya kapitalis, asal untung biar gak bermutu ya dimainkan aja...
persetan dengan acara tivi hancuk iku!
mending lemao-lemaoan wae yo kang?
ikut.....nonton kartun ajaahh....
waduh mas...
sekarang apa2 udah laku dijual...
jantung, ginjal, hati, bahkan nurani pun bisa dijual...
payah sekali....
weleh-weleh-weleh kok segitu geramnya kang.
ini realitas ..terima sajalah wong namanya juga cari nafkah .
lagian namanya juga hidup di negeri belagu ..ya begitulah bunyinya semua belagu-begundal-belepotan.
gubrakkkkkkkk
mba yang di rumah dah jadi korban. padahal dah dibilangin itu cuman bohong belaka, dst.. dia bilang "Ngga apa2, seru sih.. ceritanya"
halah.. berarti reality show ngga beda jauh ama sinetron dong ya.. wong pake skrip, sutradara dst....
lama ngga mampir....
rumahnya baru lagi ya?
atau rumah yang lain nih?...
aku lebih seneng nonton kartun...tapi akhir2 ini seneng juga nonton para elit politik yang lagi bingung,hehehe
menjijikkan nonton acara reality show kek gituan, cuih!!! (halah, ampe segitu ekstrimnye)
suwer mendingan nonton tv berita.
salah satu tv favorit saya, iaitu TVone.
Bum..meneketehek..!!! Ehehehehe..
Membual,triak sepuasnya dan mencacat sekenanya..,wakxkxkxkx..
Aku suka ito mas..,tp sayang jarang nonton termehek-mehek coale waktu tayange pas ane sibox ngurusi embek..wkxkxkxkxkx..
Jarang nonton mas sing jenenge Reality Show...Namanya juga Show, meski reality tetep masih ada bumbunya...
Mending mbumbuin kangkung, weteng wareg sik oleh imbuh, nek dibungkus yo kebangeten...
reality show dan infotainment kita tak pernah dewasa, mas. mengulang dan meniru terus. tak pernah cerdas!
TV sdh masuk menjadi bagian dari industri, mas seno, orientasi mereka jelas2 ke profit. agaknya mereka juga jeli melihat peluang pasar. acara2 macam begituan yang agaknya masih menjadi trend dan memiliki nilai jual karena masyarakat memang menyukainya.
dari pada bingung apa yang yg mau dijual, mari kita jual diri wae....
wakakakakk
he..he..ternyata mas, penikmat plus pemerhati reality show juga nih..
ha..ha..tapi tak mengapa, tontonan yang aman itu hanya lewat tv
A great post Bro!
Thanks for sharing,..
Mereka semua kapitalis, yang dipikirkan hanya untung .....untung dan untung.
rugi.....sopo gelem kang, meskipun telah mengobok - obok privacy.
dibayar 25 ribu? kan mereka figuran!!!!!
mbohlah, ora ngertos juga aku
Acara ini telah mendapat ijin dari departemen dan instansi yang terkait. Nah tuh bisa bilang apa kita?
yach.. begitulah kiranya..yang mana dari pada acara itu memberikeun dari pada yang mana.. ngomong apa sih?...
mending nonton sincha..
wonge dewe gampang bosen ya. biyen horor saiki reality show. suk mben apa maning ya?
tulisanmu iku uwapik bos!!! tapi aku jan buenci reality show... terutama seng berkaitan atas nama kemanusiaan dan ketuhanan... sama2 mbleneki ...
Mas.....Lagi sibuk shooting Reality Show poh...???mbok ajak2..lumayan nggo nambah stok indomie kie.....xixixixi...
sehalanya kalah oleh uang bos
Orang bilang kotak ajaib, dan sukses menjungkirbalikkan tradisi serta moral pecandunya.
wah..kalo emang jadi kayak TRUMAN SHOW, kebangetan tuh..
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Post a Comment
Jan-jan e ngene lho..