Racikkannya lah yang membuat mendoan menjadi radikal rasanya ketika bersentuhan dengan indera pengecap rasa di lidah. Memacu kelenjar Petialin untuk bekerja lebih pelan mendorong hasil penggilangan gigi geraham kedalam saluran kerongkongan dan jatuh ke lobang perut dan lain sebagainya.
Begitu juga kopi. Esensi rasa dari kopi memaksa beberapa gelintir seniman kata untuk selalu memadukan cita rasa kopi sebagai salah satu lingkaran iblis dalam roman-roman mereka. Tidak berhenti disitu, kopi secara harafiah menjadi bahan pemicu ideologi baru dalam sejarah para penggiat malam.
Dan dua sejoli mendoan dan kopi akan selalu yoi. Berkolaborasi memadu padankan independensi cita rasa untuk melebur membentuk koalisi berbahaya ketika tergiling bergantian di rongga mulut.
Lalu akan lebih romantis ketika otak mengejawantahkannya sebagai cinta dalam sepekan. Menikmati mendoan dan kopi dan rebahan menghitung berapa jauh mata mampu menjangkau rembulan. Ini memang picisan tapi tidak kacangan.
Lalu kenapa harus mendoan dan kopi. Media bisa berupa apapun. Bisa berbentuk apapun dengan sifat kekenyalannya masing-masing. Bagaimana menikmati mendoan dan mencampurnya dengan hakekat kenikmatan kopi untuk bisa menelurkan butir-butir atau gelembung-gelembung cinta dalam sepekan.
Bukan rembulan yang membuat indahnya langit dan semesta. Dan bukan juga bintang yang menyumbangkan kilaunya hanya untuk menjadi kejora bagi para pujangga. Namun hati dan otak kita yang bisa berdamai dengan mediasi mendoan dan kopi sebagai sepasang sejoli.
Home » FIKSI BATINIAH (Sebuah Cerpen) » Mendoan dan Kopi Sepasang Sejoli
21 November 2010
Mendoan dan Kopi Sepasang Sejoli
Labels:
FIKSI BATINIAH (Sebuah Cerpen)
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Business
Cerita Bergendut
Efek Kaca Pada Rumah
FIKSI BATINIAH (Sebuah Cerpen)
Frank Sinatra Closet
jejak mungil
make money
Mendulang
Moonlight Serenade
Online Options
Opinionase
PIALA DIGILIR
Reswara Silmi Wicaksono MERDEKA BUNG
Reswaraku
Reviews
RUANG KOSONG
sementara stresss dulu
The Backdoor Room
The Cinema Room
The Download Room
The Radio Room
The Reads Room
The Rooms
wawawu
wawawuwiwowa
KHILAF ITU INDAH
Jangan pernah takut untuk menulis. Jangan pernah merasa tidak bebas menulis. Jangan pernah merasa tulisanmu itu tidak lebih baik dari tulisan siapapun. Jangan pernah dipenjara oleh ketidakmampuan. Jangan pernah merasa tulisanmu tidak layak. Dan jangan pernah berhenti untuk menulis lebih baik menurut ukuranmu.
Apapun aksara dan kata yang kamu toreh. Kamu telah menulis kalimat indah dalam hidupmu. Kelak menjadi cerita, dongeng atau mitos tentang keberadaanmu, karena kamu menulis.
PREKMATANE!
Apapun aksara dan kata yang kamu toreh. Kamu telah menulis kalimat indah dalam hidupmu. Kelak menjadi cerita, dongeng atau mitos tentang keberadaanmu, karena kamu menulis.
PREKMATANE!
Tentang
- Senoaji
- Aku adalah seekor manusia. Dan Selalu ada saat yang tepat untuk menjadi Raja di Kerajaan sendiri. Senoaji
8 comments:
sambil ngopi baca blognya mas.
hehe..
salam
ngopi sek*s ah.....neng bukan mendoan yang mlirit birahi, mending tempe penyet, lebih ndigdayani..
Salam kenal buat yang punya blog, saya juga nulis masil ngasal mas, kalau sempet main ketempat saya.
Kopi + Mendoan cocok buat ngeblog. cocok dan nikmat sederhana tapi mantaf
Nama blognya keren, bagus juga kalo didomainkan, nggak ada duanya, artikelnya unik, pageranknya juga oke. Fotonya yang lagi jungkir juga hebat...
mas seno aji, piye kabaree?
lama ga blog walking :D :D
indahnya
wah nyantai terus nih
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Post a Comment
Jan-jan e ngene lho..