Aku, kamu, dia dan si lelaki. Semangkuk wedang ronde, kita keroyok berdua. Dia dan si lelaki menatap tajam aku dan kamu. Lalu isyarat ketidaknyamanan keluar dari mulut si lelaki. Sssttt.. Aku tertawa terbahak sekeras mungkin, kamu pun begitu. Si lelaki dan dia melengos membuang muka dan kembali "berdoa" menundukkan kepala, khidmat.
Tak henti-hentinya kamu mencibir kritikus yang berkoar masalah tuntaskan pengangguran. Kamu bilang Tuhanpun malfunction persoalan pengangguran. Manusia itu semakin melebarkan mulutnya seakan-akan dia seorang superhero yang diciptakan sebagai pahlawan.
Ku bilang tenang jangan biarkan emosimu jadi liar. Tapi kata-kataku tak membiusmu. Hanya sesuap ronde yang mampu menenangkannya. Kamu tersenyum. Aku bahagia. Lalu DASAR KRITIKUS BAJINGAN KALO KAMU BISA KASIH PEKERJAAN PADA PENGANGGURAN KU JADIKAN KAMU IDEOLOGIKU!!! Aku pun tertawa terbahak kembali. Tapi tidak dengan dia dan si lelaki yang menatap kami selayaknya binatang luar angkasa.
Kemudian secepat kilat dia dan si lelaki kembali "berdoa" menundukkan kepala, khidmat!
Ku geser pantatku. Pegal rasanya duduk bersebelahan dengan kamu. Sekarang kamu begitu lahap menuntaskan wedang ronde. Bibirmu seakan bergumam tak mencela seleramu akan nikmat dan hangatnya wedang ronde. Kamu cantik, ujarku. Menoleh ke arahku sembari sendok itu masih terhimpit bibirmu. Matamu tersenyum, bibirmu tak bicara, hatimu menerka.
Namun layar kaca berkoar lagi. Bubar sudah, perhatianmu begitu cepat berpaling. ASULAH KAMU WAHAI... Tak tahan, akupun tertawa lagi. Tak ku sadari, sendok terakhir dari wedang ronde siap kamu suapkan ke aku. Dengan tatapan matamu seperti itu BAJINGAN mana yang tidak ingin mengakhiri profesinya. Berhentilah tertawa dan kunyah dulu rasa sayangku ke kamu.
Si lelaki dan dia berdiri didepanku. Aku menatap kamu. Si lelaki mengaum sekeras mungkin. Aku menyeka rambutmu. Si lelaki menyalak segalak mungkin. Ku bilang kamu cantik. Si lelaki menggonggong berkali-kali. Ku seka kuah ronde yang menempel di pipimu. Dan si lelaki ngos-ngosan. Ku bilang padamu, mari kita lanjutkan ini di kuadran lain.
Dia : sebenar-benarnya penyangkalan apa yang kita lakukan selama ini?
si lelaki pun menundukkan kepalanya khidmat..
Home » The Reads Room » Maka
07 February 2012
Maka
Labels:
sementara stresss dulu,
The Reads Room
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Business
Cerita Bergendut
Efek Kaca Pada Rumah
FIKSI BATINIAH (Sebuah Cerpen)
Frank Sinatra Closet
jejak mungil
make money
Mendulang
Moonlight Serenade
Online Options
Opinionase
PIALA DIGILIR
Reswara Silmi Wicaksono MERDEKA BUNG
Reswaraku
Reviews
RUANG KOSONG
sementara stresss dulu
The Backdoor Room
The Cinema Room
The Download Room
The Radio Room
The Reads Room
The Rooms
wawawu
wawawuwiwowa
KHILAF ITU INDAH
Jangan pernah takut untuk menulis. Jangan pernah merasa tidak bebas menulis. Jangan pernah merasa tulisanmu itu tidak lebih baik dari tulisan siapapun. Jangan pernah dipenjara oleh ketidakmampuan. Jangan pernah merasa tulisanmu tidak layak. Dan jangan pernah berhenti untuk menulis lebih baik menurut ukuranmu.
Apapun aksara dan kata yang kamu toreh. Kamu telah menulis kalimat indah dalam hidupmu. Kelak menjadi cerita, dongeng atau mitos tentang keberadaanmu, karena kamu menulis.
PREKMATANE!
Apapun aksara dan kata yang kamu toreh. Kamu telah menulis kalimat indah dalam hidupmu. Kelak menjadi cerita, dongeng atau mitos tentang keberadaanmu, karena kamu menulis.
PREKMATANE!
Tentang
- Senoaji
- Aku adalah seekor manusia. Dan Selalu ada saat yang tepat untuk menjadi Raja di Kerajaan sendiri. Senoaji
0 comments:
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Post a Comment
Jan-jan e ngene lho..