Aku hanya ingin menari. Mereka menari! Kenapa aku tidak, 14 tahun umurku. Ini masa dimana kelincahan kaki tangan dan gemulai tubuhku, bergelora dengan lantunan nada-nada alam. Rambut kusuhku ku biarkan terjuntai lepas. Dan berayun bebas kala tubuh melantun bersama irama itu. Sungguh merdu, nyaman di telinga dan jiwa. Melambai-lambai memanggil, cepat bergegas dan berbaur terbang ke alam jiwa seni ini. Muda dan aku ingin menari. Mereka menari!
Lampu teplok. Malam. Jangkrik. Dan desis, dengkur teman sebarakku. Letih membunuh mereka setelah seharian menantang siang satu lawan satu. Lelap,senyap , begitu hening. Sesekali gaduh tikus-tikus liar belarian disudut-sudut kumuh barak. Mungkin ini musim kawin mereka.
Aku ingin tidur tapi mata ini masih mencakar kebelakang, berpegang erat, kelam masa lalu, 6 tahun terdahulu. Mereka menari! Kenapa sekarang aku dibalik terali tirani?! Aku hanya ingin menari. Aku tidak tahu Tuan-tuan Ibu Kota itu menari di alam sempit, hitam dan berlumpur, berbaur anyir darah dan belatung yang berpura-pura lapar. Itu bukan salahku. Aku hanya bisa menari! Mereka menari! Kenapa hanya aku dan teman-temanku yang dipaksa mengakui!
Entah mengapa Ibu kota terbakar. Semua merah. Entah darah atau amarah. Lambang-lambang itu dibakar, diberangus dan dibungkam bersama orang-orangnya. Semua bergelimpangan. Entah mati atau dipaksa mati.
Tak terhitung seberapa cepat belatung itu harus bekerja keras menghilangkan bukti kekejaman, sodara makan sodara. Seberapa cepat angin menyapu bau-bau bangkai yang terbengkalai. Tak ada bukti tak ada lawan atau kawan yang tidak mati
Aku rindu ibu, bapak, rumah. Aroma hujan dan becek jalanan kampung. Aku rindu bermain hujan bersama kawan sebaya. Aku rindu kupu-kupu, rembulan.. Haruskah aku panggil semua? Tidak! Aku tidak ingin mengganggu. Biar keluh kesah ini aku bungkus lalu ku buang di sudut kebun.
Tapi aku percaya tak selamanya bau busuk itu tak mampu bicara, tetap saja keadilan akan datang tanpa pesan. Keajaiban hanyalah kicauan dijaman yang buta ini. Jaman yang menghilangkan jaman. Bumi dengan negeri yang menghilangkan salah satu dongengnya. Dongeng tentang kebenaran ribuan nyawa yang dimusnahkan.
sekarang, aku bisa menari. Menari, tarian kehidupanku yang baru. Anak2ku cucu2ku semua ikhlas memelukku tanpa ragu. Sempat ku pikir mereka akan meludahiku karena aku dan masalaluku. ternyata tidak, mereka adalah gerak gemulai tarianku. Yang akan selalu melantunkan tembang hidup yang baru, disela semakin terkikisnya waktu ku untuk hidup. Dan suamiku, aku cinta beliau sampai Tuhan bosan melihat kita hidup.
Home » RUANG KOSONG » SELENDANG BERCAK MERAH
17 February 2009
SELENDANG BERCAK MERAH
Labels:
RUANG KOSONG
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Business
Cerita Bergendut
Efek Kaca Pada Rumah
FIKSI BATINIAH (Sebuah Cerpen)
Frank Sinatra Closet
jejak mungil
make money
Mendulang
Moonlight Serenade
Online Options
Opinionase
PIALA DIGILIR
Reswara Silmi Wicaksono MERDEKA BUNG
Reswaraku
Reviews
RUANG KOSONG
sementara stresss dulu
The Backdoor Room
The Cinema Room
The Download Room
The Radio Room
The Reads Room
The Rooms
wawawu
wawawuwiwowa
KHILAF ITU INDAH
Jangan pernah takut untuk menulis. Jangan pernah merasa tidak bebas menulis. Jangan pernah merasa tulisanmu itu tidak lebih baik dari tulisan siapapun. Jangan pernah dipenjara oleh ketidakmampuan. Jangan pernah merasa tulisanmu tidak layak. Dan jangan pernah berhenti untuk menulis lebih baik menurut ukuranmu.
Apapun aksara dan kata yang kamu toreh. Kamu telah menulis kalimat indah dalam hidupmu. Kelak menjadi cerita, dongeng atau mitos tentang keberadaanmu, karena kamu menulis.
PREKMATANE!
Apapun aksara dan kata yang kamu toreh. Kamu telah menulis kalimat indah dalam hidupmu. Kelak menjadi cerita, dongeng atau mitos tentang keberadaanmu, karena kamu menulis.
PREKMATANE!
Tentang
- Senoaji
- Aku adalah seekor manusia. Dan Selalu ada saat yang tepat untuk menjadi Raja di Kerajaan sendiri. Senoaji
70 comments:
pertamaaakkk..pertamina....
hmm..baca tulisanmu jadi ingat novel Ronggeng Dukuh...apa tuh....? Lupa deh judul tepatnya.
keduaaaaaaaaa.
hihihi hayo wingi ndelok ronggeng neng endi?kok ra ngajak2 aku yo
Terinspirasi ama filem kuntilanak anak beranak ya mas......
diksinya hebad eoooyyy boleh belajar mas/mbak?
jangan berjoget pantat di depan gubernur Jabar ya..., ntar dicekal atawa malah diharamkan...
padahal budaya lokal.lho....
menarilah, seperti tarian kehidupan...diantara penari disekelilng kita.
wkwkwkwkwkwkwkw alih propesi kang mo jadi penari profesional yah wkwkwkwkw keyennnnnnnnnnnnnnnnnnn
hehe... goyang manggg....hehehe...
jadi inget wkt masih jaman muda dulu suka nari jawa hehe...
ning nong ning gung....
aku seneng kata2 sing muni "Dan suamiku, aku cinta beliau sampai Tuhan bosan melihat kita hidup."
menari bisa melepaskan dahaga...lhoh?? ngga nyambung hehehehe
Teruslah menari gadis kecilku ..tarianmu adalah tarian alam, lahir dari olah rasa yang dalam ..jangan pernah kau hiraukan mereka yang menutupi aib dengan kata-kata, yang membungkus kotoran di kantong-kantong mereka ...teruslah menari ..tarianmu tarian kehidupan ..biarkan anjing menggonggong ..lambat laun suaranya habis ditelan lolongannya sendiri.
Nyambung ngak sih ..ini ada hubungannya dengan jaipongan khan ?
sepenggal kisah yang menyentuh hati bro
@sang cerpenis bercerita:Iya pa mbak.. waaaaa..
@ipanks:hayahhhh!!! ciatttt crott crott wkwkwkwkkwkwkkwkwk
@yumaima:waaaaa gak sehoror itu mbak... xixixixixiixixixi
@suwung:nuwun mas, kelaminku laki2 wkwkwkwwkwkkwkwkwwk
@bagus pras:wkwkwkwkwkwkwk... gubernur juga jgn ceramah di depan penari nanti malah di goyang fiuh!
@boykesn:dalemmm... sob
@awie:ciattt ceprot ceprot! membaca saja aku sulit apalagi suruh njoged wkwkwkwkkwkwk
@lyla:hayaahhhh !!! mbak lyla ini malah ngajakin goyang cangkul
@my journey:serius sob??? asik dung
@tukang nggunem:wah nuwun2..
@atca:menari sweat minuman paling yoi wwkwkwkwkwk
@KABASARAN:gak ada pak, ini kisah nyata... seorang anak kecil harus mendekam dipenjara untuk sekian tahun, karena salah tangkap...
@ziezie:hmmmm....
kapan JUPE bisa nari bang, bisanya goyang patah - patah ama goyang keselek aja :D
abang bisa nari ndak, nti JUPE tarik deh mankkk...wekekekek
@JUPE PAMER CD: BECAK KALEEE DITARIKKKK!!! Ciiaaatttt!!! jurus menghilangkan CD dimuka JUPE CEPROT! CEPROT! ZAMZ! POIINGG!! POW!
wkwkwkwkwkwkkwkwwkwk
mata mencakar itu bagaimana ya nyip??
Kereeen diksinya...
Beneran kisah nyata nich Kang? Ikut miris jadinya...
goyang maang..
koneksi gw ikut goyang -_-!
wakakakkkaa,
waahhh, kayanya neeh tentang perubahan budaya ya mas??? perubahan pola pikir, perubahan masa.. dimana dimasa lalu dianggap tabu, kini dimasa sekarang seakan akan menjadi kewajiban,...
banyak temenku yang jadi penari loh....
saya kira selendak bercak merah itu desain selendang dengan motif bercak-bercak merah, jauh2 dari jogja nengokin ehh...ternyata ini selendang budaya yg mau tergilas zaman ya. mmmm....baru ngeh nih
menarilah dan terus tertawa walau hidup tak seindah surga! kata2 yang tepat, mas?
yuuu mare kita sama-sama menariii...
salam juga sob... hihiihihihih...
menarilah terus... ikuti irama kehidupan yang harmonis dan dinamis
Menarilah kawan ...dengan menari membuatmu bahagia maka itulah jalan terbaik bagimu
thank u senoaji sdh mampir di blog aq,
hayu menari...!!!
dang dung tuk tak tung tung der, asyik ...
iya..mending balik kampung..
walaw jalan selalu becek kraena penguasa2 itu tak pernah peduli atau malah dana utk perbaikan telah dikorupsi...
tapi kampung memang masih lebih nyaman ...ayo nanem ajaaa....
spesialis cerita ya
vough..bahsa abg mmg indah giler..bole jd sasterawan .
Aku juga mau dong diajarintari jaipong...
slam kenal kang..?
setuju sama Sang Cerpenis
serasa baca "Ronggeng Dukuh Paruk" nya Ahmad Tohari.
saya jadi teringat Teman saya yg Di jawa yg menari Jaipong Tiap malam untuk sesuap Nasi,walau badannya Sering di sentuh Bapak2 jahil...gimana kabarnya y
hehehe... serius sob... dulu diriku penari jawa...jaman masih SD sampe kuliah... hihihi... tp wkt SMA agak malu hehe... pake kemben gitu lohhh... tp yoo gimana lagi...lah wong mewakili sekolah...
hhhmmmm.... kira2 apa pesan dari artikel ini ya..??
Waduh, maksude opo iki mas seno ???
qqqq
bingung aku
senoaji....lo suka nari yaa hehehe..
ga kebayang deh gw...
mmmm tapi ceritanya bagus loh
ini sebagai 'aksi protes' terhadap himbauan gubernur jabar ya?hehe
ps: sepertinya RSS/Atom feednya eror, saya coba subcript tidak bisa...
ayo goyang duyu...
lepaskanlah sedihmu...
itu selendang darah ya??
hehehe
dulu, aku berfikir, aku ini tidak bisa menari. otakku terlalu tumpul untuk mengerti sebuah gerak kehidupan. dulu,aku berfikir, tak mampu memakai baju penari, tapi ku coba dan selalu ku coba. aku bisa, meski dadaku sesak karena tarian yang terlalu seronak. maka aku berfikir, bahwa tak semua orang bisa melihat sebuah tarian dengan pikiran"normal", hingga tak sedikit yg berfikir, sesuatu hal yg wajar bisa berakibat fatal.
hehehe dulu kecil selendangnya simbok suka dpake utk mainan gendong2an boneka:p
jangan berhenti hayuuk menarilah terus menari di antara riuh rendahnya kehidupan
Mas, alih profesi ya? Tapi ati-ati lho, kalo terlalu "heboh" ntar kena cekal
iya, seperti novel ronggeng dukuh paruk, feelnya desa bgt wkwkwk
njoget sik...
mau ikutan nari ah...tapi malu....
sepertinya memiliki bakat menulis cerpen yang bagus...?
*lagi menari penuh dengan emosi diri*
orang mencoba menggambarkan kehidupan dng sebuah tarian... yang lain mengapresiasinya untuk di ejawantahkan ke dalam kehidupan... kabeeh koyo cokro manggilingan.
tarian itu memang tak sekedar menggerak2an tubuh.
tapi ada sebuah cerita dan jiwa dari setiap tarian yang digerakkan..
menari itu memang seni, seni dalam bergerak, dan dengan menari, kita bisa menyampaikan pesan sesuatu ke orang lain lewat bahasa tubuh kita. itulah seni tari...menurutku sih...luph seni dah...seni apa aja wes...hehehehe...budayakan tarian indonesia...^^
wah keren mas, sisi lain dari SenoAji ...
Like this.
ic ..tak pikir ada hubungannya dengan ribut2nya Jaipongan yang katanya dilarang Gubernur JABAR ..jadi itu kisah nyata Tragedi gadis kecil yang salah tangkap ... salam buat gadis kecilnya.
@aia:wah itu rumit melibatkan kompresor airbrush [nyip yip nyip]
@Umi Rina:bener Umi... 14 tahun dipenjara tanpa proses pengadilan baru keluar sekitar th 1979an
@fuda:wkwkwkwkwkwkwkwkwk...
@Brigadista:yap! cakep baget reviewnya
@suryaden:malahan!
@nirmana:hampir mas nirmana...wkwkwkwkwkkwwkwk
@Haris Firdaus:belum wkwkwkwkwkwkwkw
@G:wkwkwkwkwkwkwkwwk ayuuukkk genjot terus...
@madhysta:hayuuukkk wkwkwkkwkwkwkwk
@baka kelana:wewwww... makasih kunjungannya...
@Li:sama2 mbak... yuukkk
@agus irwanto:crett wkwkwkwkwkwkwkwkwk
@elly.s:wkwkwkwkwk makasih Bunda untuk kunjungannya
@rexky p-RA-tama:wahhh gak juga, spesialis makan siang wkwkwkwkwkwkwkwk
@vivacious_girl04@yahoo.com:waaa. gak segitunya...
@wong slawi:hayahhh! salam kenal juga
@elsa:wahhh... beneran belum pernah baca bukunya
@my journey:wahhhh mbak seharusny bangga jadi pewaris budaya... ayooooo lanjutkan...
@susy ella:weks... itu bukan aku waaaaa...
@d3ptzz:waa maksih masukkannya udah aku perbaikki
@linda belle:waaaa.... goyanga ahhh
@RIP:waaaa... gak sehoror itu...
@kristina dian safitry:hmmmm.... dalem... mbak...
@namaku wendy:wuiiihhhh mbak yang satu ini emang bikin suiiitttt swiiittt hayahhh!!!
@ajeng:waaaaaa... kalo dicekal sama perempuan mahhh hayuuu ajah wkwkwkwkwkkwwkwkwkwk
@mocca_chi:waduhhh aku haru merasa seneng to sedih nehhh wkwkwkwkkwkwkwkwk
@gubrik:malahan!
@munawar am:wahhh makasih mas...
@aRai:wewwww...
@pingin goyang duyu:wahhh jerooo tenan
@easy:yap! cucok
@piyudh:haoyyyyoooo majulah budaya negeri sendiri
@J O N K:xixixixixiixixiixixiixi... jadi njebluk kepalaku
@KABASARAN:perempuan yang dihilangkan identitasnya pak...
kang,daku tunggu neng blog ku yo.puenting buanget ki
Menari....se-irama dendang hati dan gemulai jiwa, mengais kenangan masa lalu yang entah tertimbun sampah...
Menari, sejenak campakkan sesaknya otak, karena debu-debu itu tak mau pergi....
Menarilah kawan....
mari menari....
ikuti irama hati....
wah seno...kamu pintar bangat buat cerpen yah...
knapa kamu tak terbitkan ajah jadi buku bagus loh.....
mampir... salam kenal... tok tok... huaaaa postingannya bagus bener. berbobot n nyastra. bener kata katobengke, knp ga bikin buku ajah?
Sajian bagus ... Great
hmmm seperti melihat penari jawa yang gemulai di alun musik khas jawa...
hmm bener bener seni rakyat yang apik
nonton sinden?
my brain nut ndak nyandak haha
menari dan terus menari dan tetep berkreasi
hmmm... goyangannya.... siip
selendang merah.... kaya spanduk di partai d serang.....
hehehehhe....
Goyang mang.......
ikutann goyang2 boleh gak ya...
sepertinya ini terinspirasi sebuah PILM nieh
-_-
tapi bagus banget cara nulisnya
I like that
:D
hahaha
:D
link blog iniudah masuk friendlistku...
tapi baru bisa maen2 kesini sekarang
maap ya ^_^
nice post pokoknya
ntar maen2 lagi ah
Bener nih ... abang jadi ingat cerita Ronggeng Dukuh Paruk, kalo gak salah tulisan M. Amin Tohari, mirip banget ceritanya
Nice post ..!!!
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Post a Comment
Jan-jan e ngene lho..