Nada yang aku poles, bukan ku culik dari nuansa dan birahi alam. Memang dulu pernah aku sekap seonggok lantunan bintang. Tapi bukan yang ini, asli ini masih ku petik sendiri dari atmosfir chandra. ku racik, ku satukan dari serpihan-serpihan puisi pujangga keder! Dan ku campur dan ke larutkan dalam garis-garis nada paling menawan. Hanya untuk selimuti malam-malammu yang berjubel dengan pertanyaan.
Memang sedari aku hidup dan dibacok ditempurung otakku oleh kasmaran. Tidak ada lagi cairan otak yang tersisa untuk melamunkan wajahmu, semuanya berhamburan. Berderai dengan serpihan bulir2 hujan. Lalu ku gagahi pelangi dan ku perkosa sendawa mentari. Biar ku ikhlaskan aku bejat dibawah naungan langit. Dan ku amini aku laknat diketiak penguasa bumi. Yang ku tau dan ku ingin selalu tau. Apakah ada sosok, seonggok, separuh, dan seutuhnya wujudmu disampingku!
Kamu semu bukan berarti tak sanggup bicara!
kamu lihai berkelit dibalik sembilu bayangan, bukan tak miliki kerling mata paling jalang!
kamu setubuhi imajiku, bukan berarti aku moksa tanpa tergoda oleh senyummu.
kamu setangkai mawar tanpa mahkota, bukan berarti tak gunjingkan hatiku yang merapuh terlalu lama mencair disela-sela keparatnya waktu!!!
2 comments:
ciyeh... kasmaran? ama sapa? crita dunkkk. penasaran, gimana si kalo lo memuja perempuan dan bukan pintu?
pantes, gwa sms ga dibales2
dikau cnfirm kangen ma istrimu..
masih berjauhan mas??? mudik dulu gih!!! *wink
:)) :)] ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} ~x( :-t b-( :-L x( =))
Post a Comment
Jan-jan e ngene lho..