31 March 2009

Semacam

Labels:

Yang satu berbaju lengan panjang, berdasi hitam motif garis warna coklat. Celana hitam rapi. Sisiran rambut tak bergaya masa kini. Sederhana, dibelah pinggir. Maryana setidaknya nama itu tersemat di pin kotak hitam di atas kantong bajunya.

Kemudian tak selang beberapa lama, datang seorang lagi. Berkerudung merah jambu, blentong-blentong oranye dengan motif gak jelas. Baju rapi, pas ditubuhnya dan kulitnya yang menghitam. Yang ini ku tanyakan namanya, ngakunya sih Vivi. Lengkapnya, Selvi. Sama seperti Maryana, Vivi juga menenteng tas berbahan kain kanvas warna biru. Dagangan sama ocehan yang sama. Salesman.

Aku dapat hadiah katanya. Karena sukses menjawab tanggal 21 April besok memperingati hari apa? Maryana bilang jam tangan cantik keluaran Swiss itu layak tersemat di pergelangan tanganku. Dalam hati dan hdungku yang meler ku berujar.

Keluaran Swiss made in grosiran! Tapi urung mulutku mengamini dengan memuncratkan kata-kata sadis itu. Ku relakan hidungku yang meler ku urus setelah mereka bosan merayuku untuk membayar jam tangan itu setengah harga sebenarnya.

"65ribu aja mas, jam tangan cantik ini sudah bisa diajak kompakkan bergaya di tangan mas!"
"Lha harga aslinya berapa?"
"130ribu mas"
"Wuihhh! mahal ya?"
"bener mas ini jam mahal, Swiss Army!"
"Swiss Army???"
"Bener mas kalo ditoko-toko, mas gak mungkin dapat harga semurah seperti yang saya tawarkan!"
"Murah banget mas!"
"Tentu mas sayaa"

Aku lihat Vivi menenggak air mineral. Dari botol usang yang sepertinya selalu dia pake ketika bertugas. Duduk termenung melihat Maryana menggarap perhatianku. Sesekali ditengoknya dagangan yang ada didalam tas.

Dibukanya kerudung yang membungkus cangkang otaknya. Sembari mengangguk untuk meminta ijin secara tersirat kepadaku, bahwa kerudung yang dia kenakan adalah asesoris pelengkap bukan panggilan hati. Ku iyakan dengan mengangguk pula. Untung tidak berlangsung lama angguk mengangguk itu, bisa-bisa mirip burung derkuku nafsu melihat derkuku betina.

Diseka keringat yang berderap rapi meluncur ke liang payudaranya (mungkin). Maryana tak kalah banjir, keringat bercucuran. Colognenya telah raib diseka keringat. Bau badannya merapat ke arah bau jemuran baju minggu kemarin. Lelah ku pikir dua orang ini. Siang belum juga bergeser dari titik kesadisannya. Tapi mereka tetap saja mengoceh demi barang yang tidak seharusnya dijual dengan cara seperti itu.

***

Maryana duduk disebelah Vivi. Mereka diam. Ku tawarkan rokok ke Maryana dan 2 gelas es teh. Ngobrol lah kita. Dari obrolan itu kudapati mereka adalah kakak beradik. Terjebak sebuah iklan di koran dengan emblem mencari staff kantoran, pengalaman tidak diutamakan pendidikan minimal SMK dan lain sebagainya.

Karena belum ada pilihan pekerjaan lain. Mereka mengiyakan pekerjaan itu.

"Ini sementara aja kok mas!"
"Lha?"
"Iya saya nunggu ada lowongan CPNS kayak kemarin itu!"
"Lho??"
"Iya, saya pingin banget kerja kantoran!"
"???"

Namun aku hanya bisa berujar salut. Salesman dimanapun selalu harus mahir untuk tidak lemah terhadap pembeli. Harus bermuka tebal. Tanpa mengindahkan kecocokan pakaian dengan barang yang dijualnya. Sungguhpun satu dua tau 4 ratus orang berkata salesman adalah malapetaka. Bagiku aku amini aja sebagai bentuk penghormatan profesi. Tapi yang paling utama kegigihan dan kerelaan ditampar kiri kanan oleh nasib. Tapi perlu juga dibenahi sistem berjualan yang terlalu condong ke konsep-konsep jualan ngibul. Karena tidak semua orang bahagia dikibuli.

Dan buat semua yang udah bekerja, melamar kerja. atau dilamar pekerjaan. Ataupun menciptakan pekerjaan. pesan saya

"Cuci tangan sebelum bobo dan gosok gigi sebelum senam pagi, karena itu baik untuk kesehatan tempurung lutut anda" (yang ini ngaco!)

55 comments:

Abu Kila said...

hahaha yg pertama

Abu Kila said...

weh bener lho yg pertama ternyata, wuehehehehe .... hidup salesman ...

Unknown said...

Saya juga pernah nih model-model yang katanya survey tabung gas, alasannya ada tabung yang kedaluwarsa, akhirnya lihat no seri tabung, ujungnya nakut nakutin dan nawarin selang

kadang kasihan juga orang baik-baik tapi karena sistem diciptakan oleh pemberi kerja sehingga kesan ngibuli sudah kelihatan

rco said...

Salesgirl. Kasihan mereka, mas.

mantan kyai said...

vivi?? vigini?? vigina?? atau??? ah sudahlah (lmao)

SunDhe said...

tinggalin jejak jempol dulu, tar balik lagi buat baca lanjut..

mo kelarin laporan akhir bulan dulu ^^

Kabasaran Soultan said...

He-he-he ... Ini adalah potret zaman yang tidak pernah lusuh. Bertahan hidup dan hebatnya lagi yang dipotret kang Seno adalah kartini - kartini masa kini yang tak kalah dahsyat dan hebatnya perjuangan mereka dalam menghadapi semakin kerasnya rimba raya pertarungan hidup.
Kocak tapi bermakna Kang ... i like this story.

mocca_chi said...

hiiii... lucu postingannya. santai tapi menampar. yah, memang si sales menyebalkan, tapi tetep saja mereka bekerja, daripada yang sekedar diam di rumah nunggu keberuntungan. hiii

Novianto said...

Mantab mantab....singkat, padat dan nyakot :)

Diary Pink said...

"Cuci tangan sebelum bobo dan gosok gigi sebelum senam pagi, karena itu baik untuk kesehatan tempurung lutut anda" (yang ini ngaco!)
======================================================

"mikir" apa hubungannya???

Lyla said...

lagi liat foto yang dibawah aja hehehe... bacanya ntar aja :D

Xitalho said...

Halah... anti klimak..!!! Pesenmu sing ngisor dewe itu lho kang.. yang bikin terjus beban ... sem-asem......


lanjooot ngeplurk..!! xixixixx

Ajeng said...

Salut loh untuk para salesman/women itu.Karena tidak setiap orang bisa dan mampu seperti mereka.Weh..mungkin saya salah satunya yg gak bisa :)

Penyamun Blogger said...

pernah punya pengalaman jd salesman di farmasi 3 thn gw...

bete banget yg namanya target.........


wkwkkkw...

Cebong Ipiet said...

pasti dirimu pgn jadi keringet nya maryana tho

brown sugar said...

Huahahahaha....neh orang autis beeng....cuek bebek ama postingan....ada liang payudara....wuakakaaka.....asli ngakak sambil kayang.....
Tapi jangan salah mas...banyak orang berhasil karena terlatih menjadi salesman.....dan akhirnya dia buka dagangan sendiri dengan pengorbanan dan usaha yang gigih...berkat gemblengan menjadi seorang sales n marketing.......halahhhh....gobyosss komen gini aja....

namaku wendy said...

oooh udah ganti yah, sekarang gak pake cuci kaki segala to, wokeee akan kuingat pesenmu, tapi gak usah gosok gigi aja wis, odol mahal, air lagi krisis hihihi
salesman juga manusia to, gak dosa to kalo jadi sales, kalo nyales sambil gratilan tangannya tu baru dosa kata simbokku lo ini yah

Erik said...

Iya saya juga salut pada mereka yang berprofesi sales. Merka memang harus gigih, ulet dan tebal muka untuk bisa menawarkan dan menjual pruduknya

Susy Ella said...

pesan yang terakhir....sumpah ngacoo hahahhaa

Penny said...

bikin ngakak nih postingannya...
tapi mencari sesuap nasi emang tidak gampang di jaman yg susah spt sekarang ini. Mau jadi salesman/girl dst.. yg penting halal ya.. lanjut aja lah...

Pipit Pito said...

pengalaman??

J O N K said...

:D,, mmm emang kadang salesman menyebalkan, tapi kalau diliat-liat kasian juga, ...

be te we, jadi gak beli jam nya ??

gdenarayana said...

ehemmm...wkwkwkwk, dasar loe sob, mau gosok gigi dulu ahhhh :D

Laisya said...

Kadang kita memang meremehkan profesi salesman/salesgirl, pdhl seharusnya kita salut dengan orang-orang seperti itu. Btw, hehehe... gosok gigi juga ya sebelum ngeblog :D

Unknown said...

mungkin saya agak sedikit tertarik dengan "salesman" karena hidup saya sehari-hari tak jauh2 dengan urusan sales, bahwa semua orang pingin hidup yang serba praktis, ingin berpenghasilan tanpa perlu berpeluh apalagi dgn istilah sekali "klik" rekening bertambah. Nah, jika berhubungan dengan salesman pasti semua sedang melakukannya, apakah itu berupa jasa, barang, bahkan sekedar kata-kata.

Fei said...

kadang2 kalau ketemu sama Salles yang ngotot dan maksa suka sebellllllll, tapi benar mereka gigih, tidak seperti gue yang rapuh, huhuhuhuhuuuuuu...

seno, ada ada kode html banner yang diatas ( yang ada tulisannya makaasih nyap!! nyap!!!) sweer keren engen gue pajang di tempat gue.

denyarelektrik said...

pas baca bagian atas masih ngeh...
bagian tengah jadi tersentuh....
baca akhirnya....
GUBRAK!!!!

d3ptzz said...

potret sebagian rakyat indonesia...

JO said...

Hahaha, yang terakhir bener2 ngaco!

Xitalho said...

Biasane aku wes sebel dhisik nek ditekani karo saleman/girl..., padahal mereka khan juga manusia hemmm.. abis kadang2 carane ki lho sing nyebeli...

Unknown said...

wikikikikiki
Ngaco ah..akhir ceritanya
tapi hidup salesman lah!!
tetap menjalani kerjaan walaupun tahu 99% pekerjaannya di tolak orang!

IjoPunkJUtee said...

Tuntutan perut terkadang membawa pada keangkuhan, pengakuan dirinya sebagai penghakim halal-haram.

nanggroe said...

hm... g pake macam2...

i like it

suryaden said...

pantes perutmu ... jiakakak

Edhi Heriyaman said...

akibat susah nya mencari kerja..

The Bitch said...

gwa mo ke jogja pas pemilu. tertarik jemput? (padune njaluk dipethuk)

Anonymous said...

ah kau bro
pesanmu untuk kami
ancuuur bgt :D

sawali tuhusetya said...

ngomong2 ttg lowongan kerja, itu mesti mas seno nasihati tuh, mbak2nya, hehe ... habisnya sekarang ini makin banyak calo yang suka ngaco, keke ....

DE said...

dah lama ndak lihat salesman

Erik1496 said...

"Cuci tangan sebelum bobo"

Wah nulisnya pas mau tidur ya

kawanlama95 said...

ya realitas kehidupan Sob ,biasa susah emang cari kerja.jadi bergerak tak pernah mati.

radesya said...

Yah, gitulan Indo..
Tau nggak kak, aku yang masih sekolah ja ditawari, waktu itu aku ditanya siapa penemu mesin cetak, nah aku dah tau jawabannya tapi aku sengaja kasih jawaban yang salah, tapi dia bilang benar, dan kasih lagi pertanyaan tentang tanggal berapa R.A.Kartini lahir, aku jawab lagi yang salah, eh dia bilang selamat dapet hadiah gitu
aneh ya, padahal aku jawbnya kan salah :D

tuyi said...

Dasinya boleh Tuh...
Boleh Pinjem..
Kaburrrrrrrrrrr.....

Unknown said...

yah memang udh dpt itu kerjaan mrk, kasian juga ya..
kita musti bersyukur deh msh bs kerja di blkg meja, msh bs merasakan AC diktr, msh bs maen game diktr, msh bs ngeblog diktr pulak!!

dsr ibu2 magabut = makan gaji buta hahahaha

Daiichi said...

Yang saya tau Salles itu ujung tombak perusahaan, jadi selayaknya mereka mendapat fasilitas lebih dari yang lain, dan jadi sales itu ga rendah ko, tapi liat dulu salles yang bagaimana? saya banya teman yang profesinya salles, lobi sana lobi sini, kendarannya Mobil minimal yang keluaran taun 200an lah dan fasilitas dari kantor yang paling TOP deh, gaji juga paling tinggi belom bonus nya.. :-D salut Buat para Salles
dan untuk saran mas yang terakhir... Emang Keren banget.. :-D

suwung said...

jadi bersyukur diriku setelah baca postingan ini

nulis cerpen said...

dulu pernah nglamar jadi salesman tapi ditolak

sepur said...

tapi nggak semua salesman gitu loh.....
emang sih ......sebel kalo ketemu yang begitu.
nampak di tetangga sebelah, modar......langsung tutup pintu.
kabuuuuuuuur...............

priandhani said...

kasihan orang2 kek gituh, nyari kerja malah dikerjain.
kakak pun pernah kek gituh, tapi disuruh jualan panci dan bayar uang jaminan pulak.
akhirnya gak jadi diterusin. kaco dah!!!

Farah Nur Anggraini said...

biasanya klo ada salesman dtg ke rumah,,
tinggal panggil 'mamaaaaaaaak'
yah kuserahkan sajja sama nyokap..lah dia yg punya duid, mo bli ato gak terserah nyokap..
hehehehew..
[salesman..oh salesman..berat bgt beban yg engkau pikul]

Anonymous said...

wah...salesmen emang dahsyat ya..dia emang muka tebel bangetz...
dah rapi - rapi pakaiannya, kringet bercucuran, biasnya juga kalo salesnya nggak telaten, dia bau..:p..hehehehe..
but, emang semua pekerjaan apapun kudu dihargai mas seno....yang penting halal yap..:D
standing aplaus buat ilustrasinya....:D

marsudiyanto said...

Saya juga sering angguk2an seperti itu, demi nyenengke orang lain...

HumorBendol said...

Mampir bang...
Mo cuci kaki sebelom bobok neh
hehe...

Nyante Aza Lae said...

ta' kirain maryana n vivi cewek...
tau ahhh......

Elsa said...

Maryana apanya Maryamah Karpov??
adiknya kah?
saudara jauhkah?
tidak kenal sama sekali kah??

heheheheheheee

Post a Comment

Jan-jan e ngene lho..

KHILAF ITU INDAH

Jangan pernah takut untuk menulis. Jangan pernah merasa tidak bebas menulis. Jangan pernah merasa tulisanmu itu tidak lebih baik dari tulisan siapapun. Jangan pernah dipenjara oleh ketidakmampuan. Jangan pernah merasa tulisanmu tidak layak. Dan jangan pernah berhenti untuk menulis lebih baik menurut ukuranmu.

Apapun aksara dan kata yang kamu toreh. Kamu telah menulis kalimat indah dalam hidupmu. Kelak menjadi cerita, dongeng atau mitos tentang keberadaanmu, karena kamu menulis.

PREKMATANE!

Tentang

My photo
Aku adalah seekor manusia. Dan Selalu ada saat yang tepat untuk menjadi Raja di Kerajaan sendiri. Senoaji

Lagi Pipis

Lagi Pipis
ANTRI DONG!!