21 February 2009

UNTITLED

Labels:

Gak mungkin aku sembarangan berkata, aku menikahimu karena cinta. dua tahun lalu kamu berkata, simbokmu (ibumu) hanya punya kebon ketela 3 kali 4 meter. Rumahmu banyak nyamuk dan gak berdinding permanen. Cukup gedek layak untuk menyembunyikan privasi keluargamu. Atau bapakmu yang cukup ikhlas jadi buruh tani. Dan simbokmu yang rela ngurusi kebon kecil itu. Itu buatku gak penting.

Menurut pendapat hatiku, kamu akan menjadi istri paling hebat. Hebat ngurusi keluarga dan hebat mendampingiku selamanya. Itu pendapat hatiku, loh? dan terus terang aku tidak berlimpah harta seperti yang kamu bayangkan. Kerjaanku dengan waktu yang serabutan dan gaji yang cekak. Tidak cukup beli susu bermerk untuk calon jabang bayi kita. Atau mungkin beli sate segepok , sekedar merayakan ulang tahun pernikahan kita. Gak cukup!

Tapi aku berlimpah keyakinan, hidup denganmu membuatku semakin kaya. Kaya untuk menentukan langkah terbaik, dan hartawan untuk menentukan jalan hidup terbaik. Kamu menunduk malu menatapku, pendapatku, kamu bukan konco wingking, gak ada di pernikahan seorang istri berdiri dbelakang lelaki. Kita akan bersandingan. Begitu pula saat kita ditantang satu lawan satu dengan apa itu nasib. Kita akan bersama. Kamu percaya itu manisku? kamu mengangguk.

***

Dipusara ini, anakmu aku gendong manisku. Dia perempuan yang akan sekuat kamu. INi satu2nya harapan kita. Katamu dulu, selepas SMK kamu pingin punya warung makan sendiri. Kamu pingin pergi ke kebun binatang bersama satu keluarga. Kamu pingin lihat lumba2 di acara sekaten di alun2 lor. dan banyak yang kamu pingin manisku.

Tapi inilah arogansi hidup, membuatku percaya semua harus terselesaikan dengan uang duit dan segepok receh. Bahkan sampe detik ini pun keinginanmu hanya jadi sebuah catatan. Catatan usang yang tak mungkin lagi aku perbarui.

Kamu keburu lewat manisku. Penyakit itu menyelesaikan keinganan2mu hanya dalam sekejap. Kenapa penyakitmu bisa semahal itu?

sekarang aku bertanya, protes kepada hati ku! kenapa aku tidak sekaya pak lurah yang bisa mengangkat tumor payudara istrinya. Kenapa aku tidak sekaya pak dokter heru yang bisa membuat rapih lagi muka istrinya yang penyok! KEnapa juga aku tidak sekaya pak Sis yang mampu membawa istrinya ke singapur untuk opnam 4 bulan disana?

dan kenapa aku semiskin ini ketika leukemia merencakmu dari dalam. Kenapa kamu tidak sakit flu aja manisku, yang bisa aku sembuhkan dengan air segentong. Kenapa kau tidak sakit gigi saja manisku yang bisa kujeramkan daun sirih dan kamu kumur2 sebelum tidur. Kenapa leukemia, kenapa penyakit mahal itu yang merencakmu dari dalam.

Dan sekarang didepan pusaramu aku bicara. Untuk sikecil ini aku akan menjadi hebat. Terhebat, bahkan. Aku akan kuat, aku akan kuat dan aku tetap kuat. Sendiri akan aku besarkan si kecil untuk menjadi hebat. Kamu tenang saja manisku, tidurlah dengan nyenyak istirahatlah.


NB: istri temanku ini meninggal oleh Leukemia kemarin jumat jam 08:30 didesanya di Kulonprogo, setelah Rumah Sakit Swasta menimbunnya dengan tagihan yang luarbiasa mahal, lalu di bawa ke Rumah Sakit Negeri dibenamkan dengan dokter yang angkat tangan. lalu pulang dengan perawatan seadanya, hanya sesekali dibawa ke puskesmas. Meninggal di usia 20 tahun meninggalkan suami dan anak berumur 1 tahun.
hmmm...

Hidup memang punya pendapat dan pola pikirnya sendiri...

32 comments:

Anonymous said...

pertamax daku ceklik dulu yap

ceklik...

Fei said...

innalilahi wa ina ilahi rajiun.

masaya allah mengiris banget kisah itu. dan kamu menceritakannya dengan pilu kawan

Anonymous said...

maka muncullah ponari-ponari atau sejenisnya.., itu semua karena biaya kesehatan sangat mahal.

Anonymous said...

Wah endingnya... , turut berduka aja deh...

Anonymous said...

inna lillahi wa inna ilaihi rooji'uuun...

hidup memang penuh pengorbanan dan perjuangan, hari ini mungkin hari yang terburuk dalam hidup seseorang, tp esok adalah misteri yg harus diperjuangkan dengan segala ikhtiar terbaik, sangka baik, dan terus memohon dukungan Dia yg Maha Berkehendak... :)

brown sugar said...

Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'uuun...
Duhhhh Komennya harus serius neh ga boleh celamitan.......
Turut berduka cita ya mas buat temennya...semoga arwah dan amal solehnya diterima di sisiNYA Aminnnnnnnnn....
Ces't La vie....itulah dunia...kadang begitu kejam..kadang berasa tak adil....tapi pasti ada hikmah di balik itu semua...( kali aja si suami nemu istri baru yang tajir...jadi impian istri tua terwujud)....kaburrrrrrrrrrrrrrrrrrrr

Vivi Renissa said...

Inna lillahi wa inna ilaihi rooji'un

sedih banget ceritanya. Smoga si Bapak diberi kekuatan untuk membesarkan anaknya.

DavidMIqbal said...

sedih banget ceritanya...saya turut berduka

Anonymous said...

Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un.
Turut berduka cita.
Sedih membaca tulisan ini

Anonymous said...

sedih... so sad...

Anonymous said...

kematian adalah perihal memadamkan lampu karena pagi menjelang.

(ini komeng sama ke-8,490,637,845 buat orang2 yg sedang kehilangan)

hey.. shit happens! yg harus diinget ama temenmu adalah anaknya jangan sampe kawin ama bule atau orang dengan rhesus negatif. dia carrier. keturunannya nanti bisa leukemia juga.

anna fardiana said...

turut berduka untuk temannya ya mas...

Anonymous said...

jalan hidup orang ..
sudah ada yg mengatur , tidak bisa menyalahkan siapa-siapa

Unknown said...

Turut berduka...usai sudah penderitaannya, banyak orang bilang yang miskin dilarang sakit!!!

Anonymous said...

Aku akan tumpengan kalo kali ini bisa posting comment..
asli mas, dari beberapahari aku buka blog ini mau kasih comment error mlulu
sama kaya blognya mas Suryaden
Kenapa ya?? apa ada jampi2nya gitu?
susah banget loadingnya

Aku cuman mau bilang :
Aku turut berduka cita
Kanker payudara selalu menjadi momok bagi wanita

Anonymous said...

Inna lillahi wa inna ilaihi raji'un
turut berdukacita dengan kepergian isteri teman Mas Seno. Semoga almarhumah diterima disiNya dan teman mas Seno mampu menjadikan anaknya sholeh/sholehah.
Salam

Anonymous said...

innalilahi wa ina ilahi rajiun ...
Semua yang bernyawa pasti mati, dengan sebab dan caranya masing-masing. Itu hak Ilahiyah, hak insani ialah ikhtiar dan itu sudah dilakukan oleh keluarga meskipun memperoleh hambatan oleh pihak2 tertentu ...

Sabar dan bertawakkal kuncinya, semua ada balasannya ...

Salam buat temen mas seno

Anonymous said...

sedih ya :(
kesehatan memang mahal harganya untuk di negara kita yang kaya raya sumber alam ini.

semoga arwah istri temannya udah damai di alam sana

J O N K said...

geleng2 aku baca postingan ini. Mas Seno memang gak ada matinya ...
Bagus banget mas, jarang aku mau baca postingan yang panjang hehe.

Turut berduka cita juga atas kematian istri temennya ...

Anonymous said...

Allahuhu yarham.....sedemikian kejam dan keraska kehidupan bagi org yg secara finansial kurang beruntung?.....

InnaliLahi wainna ilaihi rojiuun...

Senoaji said...

@teman2 semua yang telah komen disini, berat memang ketika aku mo posting ini, aku tahu pasti bagaimana temenku ini mendapatkan istrinya itu, aku tahu banget bagaimana dia berjuang, aku tahu banget seberapa gede penghasilannya, dan aku tahu banget bagaimana bahagianya temenku ketika punya anak dan punya keluarga yang dia impikan, dan aku tahu banget bagaimana sayangnya kepada istrinya itu.. makasih buat temen2 dan doanya...

gak jera dan gak akan pernah usai persahabatan kita... amin..

makasih sekali lagi...

Unknown said...

#22

namaku wendy said...

Innalillahi wa innailaihi rooji'un
i don't have a words to say, banyak..banyak..banyak cerita serupa "miris"
sabar selalu:)

Anonymous said...

Innalillahi wa innailaihi rooji'un
semoga arwarnya diterima di SISI NYA

Anonymous said...

Ah, lagi lagi masalah uang. T_T,
Andai saja ada dokter yang baik ya, ah, tapi tak mungkin kayaknya..
Turut berduka cita ya boz..btw, ayah temandku juga sabtu malem kmaren berpulang. Yah, smoga mereka dan keluarga diberi ketabahan dan kekuatan. Amin

Anonymous said...

innalilahi wa inailaihi rojiun..

sebuah realita menyedihkan di indonesia..

kapan kesehatan dan pendidikan bisa murah?

Turut berduka cita..semoga diampuni semua dosanya dan diterima semua amalnya,...


dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan...amin...

Anonymous said...

semoga temannya kang senoaji tetap tabah menerima cobaan, saya juga mungkin ndak akan sanggup menahan beban ketika mendapatkan apa yang kita impikan terenggut begitu saja.

salut buat kang senoaji yang peduli sekali dengan kawannya ;)

Unknown said...

kasihan ya temanmu. semoga dia kuat menghadapi semuanya.

Anonymous said...

"Hidup memang punya pendapat dan pola pikirnya sendiri..."
apalagi mau kita katakan, kehidupan memang seperti kita, mempunyai jiwa dan takdirnya sendiri,
Semoga yang ditinggalkan tetap tabah dan tawaqal..

Anonymous said...

saya turut berduka

Innalillahi wa inna ilaihi rojiun

Anonymous said...

Manusia punya banyak pilihan hidup namun adakalanya justru hiduplah yang memilih kita.
Benar-benar karya yang mampu membawa pembaca ke dalam sebuah lingkaran atmosfir duka.
Gak bisa kasih koment ni..aku kalo liat karya yang hebat,singkat,padat yang sarat akan makna realita.
Pokok'e joss..ngono wae lah..

anno said...

nampang di postingan lama

Post a Comment

Jan-jan e ngene lho..

KHILAF ITU INDAH

Jangan pernah takut untuk menulis. Jangan pernah merasa tidak bebas menulis. Jangan pernah merasa tulisanmu itu tidak lebih baik dari tulisan siapapun. Jangan pernah dipenjara oleh ketidakmampuan. Jangan pernah merasa tulisanmu tidak layak. Dan jangan pernah berhenti untuk menulis lebih baik menurut ukuranmu.

Apapun aksara dan kata yang kamu toreh. Kamu telah menulis kalimat indah dalam hidupmu. Kelak menjadi cerita, dongeng atau mitos tentang keberadaanmu, karena kamu menulis.

PREKMATANE!

Tentang

My photo
Aku adalah seekor manusia. Dan Selalu ada saat yang tepat untuk menjadi Raja di Kerajaan sendiri. Senoaji

Lagi Pipis

Lagi Pipis
ANTRI DONG!!