2000 - 2002.
Tahun dimana gejolak film indie begitu mempesona. Berbagai komunitas film indie maker muncul hampir di tiap sudut kota Yogyakarta. Terbakarnya Gedung Bioskop Empire dan Regent yang terjadi 3 tahun sebelumnya di bulan Mei 1999 yang menyebabkan kawasan hiburan Jogja, khusus sinemacosmic menyusut. Dan menyisakan bioskop-bioskop kecil untuk ruang publik penikmat film Indonesia era kenikmatan ranjang pengantin. Walopun sejujurnya itu pun lebih menghibur daripada nonton Kuldesak (1997) yang digawangi Mira Lesmana tersebut.
Bisa jadi itu menjadi salah satu alasan atau menembak peluang asik dengan memberanikan diri membentuk komunitas-komunitas film indie tersebut. Mencoba memberikan tontonan alternatif adalah dorongan mereka untuk berlomba-lomba memproduksi film dengan gerakan indie. Seru memang, hampir tiap bulan ada saja yang launching film berdurasi tak lebih dari 30 menit ini.
Yang tentu saja target audiance-nya adalah mahasiswa yang berdomisili di Jogja. Yang butuh media lain atau tontonan lain ketika mereka mengajak pacarnya "Yuk nonton pilem yuk yang". Mungkin seperti itu.
Entah siapa yang mengklaim sebagai pencetus gelombang baru muda-mudi di Jogjakarta di tahun 2002, dengan memunculkan komunitas-komunitas baru di bidang sinematographi. Dan tidak bisa dipungkiri sambutan hangat dan apresiasi diberikan sebagai bentuk urun seneng atas usaha gigih memberikan tontonan alternatif.
Dan jika di peta kan, arus derasnya terasa banget di daerah Jogja selatan. Dimana intensitas para penggiatnya terlihat dengan diadakannya sepekan film indie dengan tajuk-tajuk yang unik. Yang cenderung di selenggarakan di kawasan Jogja selatan. Walopun tidak menutup kemungkinan Jogja utara juga gencar meluncurkan karya-karya dahsyatnya. Namun peta tersebut bukan pengotakkan komunitas dan identitas. Melainkan menjadi media pertukaran karya dan ajang share kreatifitas.
Masih segar diingatanku karya Komunitas Belajar Bikin Film, yang melepas film karya Doni K, Agus Chosu dan Si Pram setidaknya nama itu yang masih melekat dengan film perdana meraka VIDEO CINTA: Pak Pos Tolong Kirimkan Bibirku. Unik memang dari judulnya. Dan benar adanya kental simbolisasi dan ulik cerita yang bertautan membentuk labirin, mendominasi karakter film indie tahun itu. Namun tetap saja romansa dan kisah cinta yang digambarkan rumit tidak lepas dari benang merah cerita-cerita tersebut.
Dan entah mengapa, antusiasme audience saat itu begitu besar. Nampak berjibunnya pengunjung seantero jogja. Yang sebagian besar didominasi oleh kaum muda Jogja dan komunitas-komunitas film Indie. Namun secara otomastis itu menjadi satu lingkaran besar yang menjadikan mereka begitu kuat dan solid. Dalam upaya mengembangkan tontonan alternatif jogja.
Dan mungkin kelak menjadi ajang nostalgila para penggiat film indie maker. Untuk kembali mengenang masa-masa indah itu.Dimana apresiasi adalah sesedap es teh campur vodka dan jajanan pasar yang murah meriah, lesehan sambil cenut-cenut ra mudeng dengan film yang disajikan. Kemudian haha hihi di selatsar TBY.
Ngobrol ngalor ngidul ngetan ngulon dan mikir piye carane carane piye bisa produksi ide dan menjadikannya film cekak alias pendek yang judeg bagaimana bisa diproduksi hanya dengan modal handycam kampus dan duit patungan. Serta artis yang ikhlas untuk main sekedar dibayar makan dan udud (rokok).
Kalo dipikir-pikir pekok-pekok lucu juga. Tur hebat wis! Setidaknya ada ketimbang tidak ada sama sekali. Dan ketimbang hanya bisa ngritik dan gak pernah nyoba sama sekali.
Home » Posts filed under The Cinema Room
05 October 2009
Seteko Es Teh Campur Vodka
08 September 2009
Lebaran Masih Lama
Puasa ohh puasa! Apa yang bisa kita dapatkan dari berpuasa di bulan yang katanya setan di rantai, iblis diborgol dan seluruh staff serta perangkat makhluk-makhluk penggoda kaum bumi-isme dikrangkeng, apakah benar yang namanya godaan itu menemui apes-nya? Mbuh itu relatif. Yang Pasti bulan puasa adalah bulan yang baik untuk sesegera mungkin mendadak Islam.
Apapun itu ambil yang terbaik. Ikhlas adalah jargon yang dihambur-hamburkan sebagai alat motivasi kaum bumi-isme untuk bertahan dari jilatan-jilatan lidah nafsu yang begitu mempesona.
Dan apakah berhasil?
Mbuh juga, karena ini bukan jumatan dan kultum jadi saya kurang berhak untuk untuk mendadak menjadi motivator keagamaan dadakan. Karena pada dasarnya kunci kesuksesan melaksanakan ibadah puasa ada dalam diri kita dan tuntunan yang dianggap benar menurut keyakinan masing-masing. Benul? (SALAH! Mbuh Karepmu!)
Lalu Bulan Ramadhan menurut Senoaji, apakah itu?
Bulan Ramadhan adalah bulan workshop anti-nafsu dan pengendalian diri yang paling membosankan, tapi menjadi lebih seru jika disisipi kuliah-kuliah renungan tentang menelaah diri. Mempelajari kekurangan dan menambahkan kelebihan. Tentu saja didasarkan kepada kebutuhan untuk memperbaikki diri. Dan apakah itu tercapai? Mbuh juga karena dalam tahap menghargai sebuah proses.
Dan hikmah yang didapat dari bulan Ramadhan?
Adalah kehangatan, kehangatan mengenal sejauh mana keimanan kita. kehangatan bercengkrema dengan pagi dan suara petasan. Kehangatan menikmati malam yang begitu merdu karena begitu banyaknya doa-doa terbaik yang bertebaran dilangit. Kehangatan menjelajahi tiap detik waktu yang ngglinding kemana-mana dengan pemaknaan akan hidup dan nikmatnya hidup.
Dan tidak lupa kehangatan bahwasanya minum itu nikmat, makan itu nikmat ngrokok itu nikmat dan segala yang diberikan oleh-Nya adalah nikmat yang patut disyukuri. Lalu nikmat menikmati hari kemenangan, kehangatan bersua dengan sanak sodara dan merengkuh nikmat kembali ke nol centimeter.
pokoke hangat dan nikmat!
Lalu apa yang Senoaji dapatkan dari merenung?
Nguantuk juee... Kelamaan sih!
25 August 2009
Njepat Seri Dua!
Mundur dari peredaran untuk sekedar mencari lagi pancalan yang sebenarnya. Doakan! Kalo tidak, itu pun tidak menjadi soal. Karena aku yakin Tuan punya kesibukkannya sendiri-sendiri. Dan yang lain dan yang lain dan lain sebagainya.
Lebaran selain membahagiakan juga memaksa kemampuan otot dan pikiran saya (kalo kita, terlalu dipukul rata) untuk menambah beban dan berlatih menanggulangi ketatihan! Bukan MDR CCTe jika memang saya sebagai manusia yang diciptakan dengan segala keterbatasan.
Bukanlah saya sebagai manusia yang tidak lain tidak sempurna selayaknya anjing kudisan. yang ada adalah saya sebagai makhluk yang berusaha melengkapi kekurangan. Melengkapi kegoblokkan dan bicara kemenangan setelah direncak oleh nasib! Bangkitkah? Atau tumbang dengan terhormat! MBUH PIKIReN DEWE!
18 August 2009
Njengking!
Dengan perasaan was-was plus cemas plus berharap-harap mbuh! Tekadku bulat ku jejakkan kaki di toko service. Katanya recommended banget! Paling pengertian dan paling yoi dibanding tempat service-service yang lain. Butuh jasa orang lain yang lebih berpengalaman. Lebih dulu tau tentang hardware lepti, dan tektek bengeknya. Yang tentu saja tidak bisa aku tangani sendiri. Tekadku bulat, Lepti ini harus pulih seperti sedia kala.
Selangkangan beberapa menit, seorang pemuda sebayaku menghampiri aku. Seekor etalase, njengking dengan rapinya, sebagai pembatas jelas bahwa antara pembeli dan penjual memang bukan muhrim-nya. Mas-nya si tukang service menatapku tajam. Di elus hidungnya. Diusap kumisnya dan disisir bulu keteknya (kalo yang itu hiperbol dari penulis: aku Red) Hatiku ngebacot: aku datang ke tempat yang tepat, dari tampangnya kelihatan mas-nya si tukang service adalah pendekar kelas paus didunia perservice-san. Maka pertanyaan dan keluhan yang sudah aku siapkan di rumah tadi, ku bariskan rapi ku tata kembali. Biar terstruktur ketika aku curhat kepada mas-nya si tukang service.
Tidak pake muncrat ketika aku begitu bersemangat membeberkan persoalan yang ku hadapi dengan tingkah laku leptiku yang akhir-akhir ini mengalami penurunan performance. Terutama di devisi CD-ROM. Benar adanya CD-ROmku njengking alias bubar fungsi dan kegunaannya. Maka keluhan itu yang ku jelentreehkan kepada mas-mas yang sedari tadi mengernyitkan dahi ketika mendengarkan curhatku.
Diam sejenak..
"Wah mas ini harus diganti!" Kata si tukang service. Buset! Bubur penyet! Aku kira mau di cek dulu. Mau di diagnosa dulu dengan mengetengahkan jurus-jurus dan teknik-teknik diagnosa yang langsung diperagakan didepanku. Tapi benar adanya, mas-nya si tukang service mungkin sudah berpengalaman ribuan tahun lamanya. Sehingga dengan hanya diam dan mengernyitkan dahi, mas-nya si tukang service tahu kebijakan apa yang sesuai dengan keluhanku. Ganti baru! MDR CCTe!
2 Jam Kemudian...
Ku cipok leptiku 3 kali. kalopun leptiku muntah karena cipokkanku, itu ku maklumi. Karena bagaimanapun juga aku belum bisa menyenangkan leptiku. Harga yang di sodorkan mas-nya si tukang service belum bisa aku penuhi. Dan juga caranya yang terlalu ajaib, yang membuat aku gondok panjang kali lebar samadengan diagonal lingkaran.
Jadi leptiku yag cacat sementara ini harus mau mengerti dulu. Maafkan aku leptiku sayang. Kalo dulu kamu biasa ngemah-emah CD atau DVD software, game, update dan bokep! Sekarang kamu harus nrimo dulu, ngemut plesdisk sebagai pengganti asupan nafsumu dengan sesuatu yang baru.
PS : Ai Lop Yu.. Muach Muach!!
Hadoh! Kok ada liur ku *ngikngikngik* udah aku bersihin!
Lenovo Y410 ku is Njengking!
12 August 2009
Terapis Lendir Dan Kemerdekaan Mengunyah Daging Mentah Dan Segenap Jajaran Cecunguk Bumi Republikkan
Angin urung teriak gencatan senjata. Berhembus seporadis, menerbangkan debu goblok yang terjungkal diantara kerikil. Malam kian larut. Rembulan menyapa dari selangkangan langit. Menggaduhkan serombongan awan yang bahenol. Dan sesekali sekepal tanganku, ku tempelengkan keras ke mataku. SIAL! Mata ini tak jua menemui ajalnya, melepas nyawa atas nama lelah dipelataran mimpi para bidadari berpose seksi.
Ku oral sebatang rokok, api lentik menari cantik di ujung serat-serat organik nikotin. Bibir, ku biarkan kering, namun tipis basah oleh liur pagi tadi. Bweh bweh bweh! Daging ayam sarapan masih bercokol. Ku cium. Bauuuu... Lalu, Puusssss!!! Awan-awan kecil seakan bebas blingsatan disatuan udara malam. Menyembul dari ujung pantat wajahku, bibir hitam ini. Thik Thik! Tak lama bangkai tembako menggelinding jauh dan pecah porak poranda ketika menghantam pinggul batu kecil. Bubar!
Pagi ternyata masih mengantri di barisan belakang. Foreplay para penggiat percintaan masih sampai diujung jempol kaki. Cium-cium hangat khas pencari teman kelamin belum juga usai mengkibuli tercinta yang menangis hatinya.
Spa penyembuh kesepian lelaki berhati belang belum juga tutup melayani pijat refleksi kenikmatan. Tubuh-tubuh kaku dan satuan daging-daging mentah baru dimulai pelelangannya. Jauh disana Setidaknya seorang kawan perempuan sedang mengadu nasib dan harga dirinya dengan memanjakkan kelamin lelaki.
Juragan nista sedang sibuk mencabuk hati para pekerjanya. Dipaksa senyum ketika mulut pekerjanya berlumuran lendir nista. Nestapa adalah jalan terbaik untuk bunuh diri.
Dan sekejap ketika aku membayangkan sesosok makhluk bernama pagi. Terngiang lirih deru keluh seorang perempuan yang ditipu oleh jaman. Ceritanya adalah mungkin stereotype isu. Tidak menjual bahkan mudah diberakkan di WC Umum kelas terminalan kumuh! Bagaimana dia harus menghadapi pagi, bangun dengan bekas lendir yang bukan konsumsinya. Rajin mengiris hati ketika harus menelanjangi seorang lelaki dengan otak di kelaminnya...
Tapi mungkinkah ada pintu yang bisa diketuk atas nama hati nurani..
Gak akan mungkin. Dan...
Dan kembali ke waktu yang disediakan untuk aku dan kebengonganku dan sebatang rokok ini betah menindih kemanusiaanku sebagai cecunguk bumi republikan? Rumput sedang murka. Jalinannya dan goyangannya kacau oleh desah pemerkosa. Jadi tidak ada rumput yang bergoyang dengan jawaban jelas untuk pertanyaanku itu. Mati kutu.
KHILAF ITU INDAH
Apapun aksara dan kata yang kamu toreh. Kamu telah menulis kalimat indah dalam hidupmu. Kelak menjadi cerita, dongeng atau mitos tentang keberadaanmu, karena kamu menulis.
PREKMATANE!
Tentang

- Senoaji
- Aku adalah seekor manusia. Dan Selalu ada saat yang tepat untuk menjadi Raja di Kerajaan sendiri. Senoaji